LDberita.id - Mempawah, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), anggota holding industri pertambangan MIND ID, menunjukkan kepemimpinan konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan turut serta aktif dalam aksi penanaman mangrove serentak di Desa Sungai Duri II, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Dalam kegiatan yang digelar bersama MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), dan PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) tersebut, INALUM bukan hanya hadir secara simbolis, melainkan menjadi penggerak utama dalam mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan ke dalam praktik industri.
Sebanyak 40 bibit mangrove ditanam secara simbolis sebagai pembuka dari program besar penanaman puluhan ribu bibit mangrove sepanjang tahun 2025 di wilayah Kalimantan Barat. Penanaman ini menjadi bagian dari upaya strategis INALUM untuk menyeimbangkan aktivitas bisnis dengan pelestarian ekosistem pesisir yang krusial dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.
Direktur Utama INALUM, Melati Sarnita, menegaskan bahwa keberlanjutan dan kepedulian lingkungan adalah inti dari operasional perusahaan.
“Sebagai bagian dari Grup MIND ID, kami percaya bahwa keberlanjutan harus berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Penanaman mangrove ini bukan hanya simbol kepedulian, tetapi bukti bahwa kolaborasi industri bisa tumbuh tanpa mengabaikan harmoni dengan alam,” tegas Melati.
“Kami ingin aksi ini menjadi warisan hijau yang manfaatnya dirasakan oleh generasi mendatang. Lingkungan yang sehat adalah pondasi industri yang kuat dan berdaya saing,” lanjutnya.
INALUM secara konsisten terlibat dalam berbagai program pemulihan lingkungan, termasuk dukungan terhadap PT BAI yang selama empat tahun terakhir telah menanam lebih dari 40.000 bibit mangrove di Desa Sungai Duri II dan Pantai Tanjung Burung, Mempawah Hilir.
Keterlibatan INALUM tidak hanya bersifat pendanaan atau dukungan administratif, tetapi juga berupa pendampingan teknis, edukasi masyarakat, dan integrasi program pelestarian ke dalam agenda keberlanjutan korporat. Melalui pendekatan ini, INALUM berupaya memastikan bahwa program penghijauan benar-benar berdampak pada ekosistem sekaligus sosial ekonomi masyarakat pesisir.
Mangrove bukan hanya tanaman pesisir, tetapi benteng alam terhadap abrasi, intrusi air laut, hingga kerusakan habitat biota laut. Penanaman mangrove juga menjadi bagian dari upaya global untuk mengurangi emisi karbon (blue carbon strategy), sekaligus mendukung penghidupan nelayan dan pelaku wisata lokal.
INALUM memahami betul bahwa keberlanjutan lingkungan bukan sekadar tanggung jawab moral, tetapi investasi ekologis yang memperkuat legitimasi dan keberlanjutan usaha jangka panjang.
Penanaman mangrove ini turut dihadiri jajaran direksi MIND ID, ANTAM, dan PT BAI serta tokoh masyarakat lokal seperti Kepala Desa Sungai Duri II Langgeng Bayu Irawan, pengelola wisata mangrove Tagor Siburan, dan Ketua Mempawah Mangrove Conservation (MMC), Raja Fajar Azansyah.
Melalui kolaborasi ini, INALUM meneguhkan peran aktifnya sebagai perusahaan negara yang tidak hanya mengejar kinerja bisnis, tetapi juga bertanggung jawab dalam memastikan keberlanjutan bumi tempat industri itu berdiri." pungkasnya. (End)
.jpg)





