LDberita.id - Batubara, Di tengah geliat pembangunan dan janji-janji kemajuan yang terus digaungkan, Kabupaten Batu Bara tampaknya mulai menunjukkan wajah barunya.
Setidaknya, itu bisa terlihat dari sebuah rumah megah yang menjulang tinggi di Dusun I, Desa Pulau Sejuk, Kecamatan Datuk Lima Puluh. Kabupaten Batu Bara.
Bukan milik pengusaha besar, bukan pula tokoh nasional melainkan milik salah seorang pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Batu Bara.
Fenomena ini menjadi bahan perbincangan hangat saat diskusi lebaran yang digelar secara santai, namun sarat makna. Ramli Sinaga, pengamat sosial Batu Bara.
Pertumbuhan ekonomi Batu Bara rupanya benar-benar terasa oleh segelintir orang," ujarnya dengan nada datar. Minggu (06/04/2025).
"Rumah semegah itu berdiri di tengah desa, seperti oase kemewahan yang kontras dengan rumah-rumah warga sekitar yang masih berkutat dengan atap bocor dan lantai tanah."
Ramli menyoroti bahwa jika rumah tersebut memang dibangun dari jerih payah dan rezeki yang halal, maka tak ada yang perlu dipersoalkan.
Tapi sebagai pejabat publik, kata dia, transparansi dan sensitivitas sosial seharusnya menjadi bagian dari etika, bukan pilihan.
"Ketika pejabat publik lebih sibuk memperindah pagar rumahnya dari pada memperbaiki pagar sekolah yang roboh, maka ada yang salah dalam skala prioritas kita," sambungnya.
Ia juga mengatakan bagaimana ‘pertumbuhan ekonomi’ sering kali hanya menjadi narasi indah dalam laporan, namun belum menjelma dalam kenyataan hidup masyarakat desa.
"Jika indikator kemajuan kita adalah jumlah rumah mewah pejabat, maka kita patut bertanya, untuk siapa sebenarnya pembangunan ini, rakyat atau hanya lingkar kekuasaan"
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pemilik rumah maupun klarifikasi dari pihak Pemerintah Kabupaten Batu Bara.
Namun masyarakat sudah lebih dulu menilai dengan mata kepala mereka sendiri dan penilaian rakyat, kadang lebih jujur dari laporan evaluasi kinerja.
Dalam suasana pasca lebaran yang harusnya membawa kesejukan, rumah mewah itu justru memantik percikan diskusi, apakah ia simbol kemajuan, atau justru cermin ketimpangan." tandasnya. (Boy)
.jpg)





