LDberita.id - Batubara, Kesejahteraan guru honorer di Kabupaten Batu Bara menjadi sorotan publik setelah data terbaru menunjukkan kondisi yang memprihatinkan.
Berdasarkan laporan yang dihimpun, sebanyak 20,5% guru honorer di Batu Bara memiliki penghasilan di bawah Rp500.000 per bulan, jauh dari layak untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.
Lebih dari itu, sekitar 89% guru di daerah tersebut mengakui bahwa penghasilan mereka hanya cukup untuk bertahan hidup, atau bahkan kurang.
Ramli Sinaga, menyoroti pentingnya perhatian pemerintah daerah dalam memperbaiki nasib para guru, terutama guru honorer yang selama ini berjasa dalam mencerdaskan generasi muda.
"Ini adalah masalah serius yang memerlukan solusi cepat. Guru honorer, khususnya, berada di garis depan pendidikan kita, tetapi mereka justru mendapatkan penghasilan yang sangat minim," ungkap Ramli dalam keterangannya. Senin (14/10/2024).
Tidak hanya terbatas pada rendahnya penghasilan, laporan tersebut juga mengungkap bahwa 55,8% guru di Batu Bara harus mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan guna mencukupi kebutuhan hidup.
Ironisnya, 79,8% di antaranya terpaksa berhutang untuk menutupi kekurangan finansial mereka. "Beban mental yang dirasakan para guru jelas mempengaruhi kinerja mereka di lapangan.
Bagaimana bisa mereka fokus mengajar jika secara finansial mereka terpuruk," tambah Ramli.
Ramli dan masyarakat Batu Bara menaruh harapan besar kepada Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, Jonnis Marpaung, yang baru menjabat, untuk segera melakukan perubahan konkret terhadap kesejahteraan guru honorer.
"Ini bukan hanya soal kenaikan gaji, tetapi tentang bagaimana pemerintah daerah bisa memberikan perlindungan dan kepastian kepada para guru honorer. Mereka adalah tulang punggung pendidikan yang memerlukan perhatian khusus," tegas Ramli.
Jonnis Marpaung, sebagai pejabat baru di Dinas Pendidikan, diharapkan mampu mendorong kebijakan yang lebih pro-guru, termasuk memperjuangkan kenaikan insentif dan penghasilan bagi para guru honorer.
Ramli menekankan bahwa reformasi dalam bidang pendidikan harus dimulai dengan meningkatkan kesejahteraan para pendidik, khususnya yang berada di posisi rentan seperti guru honorer.
"Jika kesejahteraan guru tidak diperbaiki, bagaimana kita bisa mengharapkan pendidikan yang berkualitas. Guru yang sejahtera akan lebih fokus, kreatif, dan termotivasi dalam mendidik siswa.
Batu Bara perlu mengambil langkah strategis untuk memastikan bahwa para guru honorer mendapatkan kompensasi yang layak atas pengabdian mereka," lanjut Ramli.
Menurut Ramli, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan Batu Bara, untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer, antara lain:
Menetapkan upah minimum bagi guru honorer yang setara dengan kebutuhan hidup layak, minimal di atas Rp1 juta per bulan.
Memberikan subsidi pendidikan, kesehatan, atau insentif tambahan bagi guru honorer yang memiliki beban kerja berat dan penghasilan di bawah standar.
Mengupayakan agar guru honorer mendapatkan akses kepada program jaminan sosial, seperti asuransi kesehatan dan pensiun, untuk memberikan perlindungan jangka panjang bagi mereka.
Memberikan pelatihan dan program pemberdayaan bagi guru honorer untuk meningkatkan keterampilan mereka, sehingga mereka dapat memperoleh peluang yang lebih baik di bidang pendidikan atau sektor lainnya.
Ramli juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengawasi implementasi kebijakan ini.
"Masyarakat harus turut serta dalam mengawasi kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah, agar benar-benar sampai pada sasaran yang membutuhkan," katanya.
Dengan kondisi ekonomi yang kian menekan, solusi untuk kesejahteraan guru honorer di Batu Bara menjadi agenda mendesak.
Harapan kini tertuju pada Jonnis Marpaung dan timnya untuk membawa perubahan yang nyata, bukan hanya janji tanpa realisasi.
Pendidikan Batu Bara yang berkualitas dimulai dari guru yang sejahtera, dan ini adalah tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa guru-guru kita mendapatkan apa yang layak mereka terima." tandasnya. (End)
.jpg)





