Batubara

Kembangkan 432 Usaha Baru, Pesantren Al-Itqon Batu Bara Apresiasi Program Menag

post-img
Foto : Kebun Cabai milik usaha Pondok Pesantren Al-Itqon Batu Bara, di Kecamatan lima Puluh Pesisir, Bat Bara, Sumatera Utara

LDberita.id - Batubara, Pendiri Pondok Pesantren Al-Itqon Batu Bara, Jasmi Assayuti, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Program Kemandirian Pesantren yang digagas oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, sejak tahun 2021.

Menurut Jasmi, program tersebut terbukti memberikan dampak yang sangat positif bagi perekonomian pesantren dan memberikan manfaat nyata, khususnya bagi pondok pesantren di daerah-daerah, termasuk di Kabupaten Batu Bara. ujar Jasmi Assayuti. Sabtu (12/10/2024).

Jasmi mengungkapkan, sejak peluncuran program ini, telah lahir 432 badan usaha baru di lingkungan pesantren, yang tidak hanya meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren, tetapi juga memberi kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan umat di sekitar pesantren.

"Kehadiran badan usaha ini membawa dampak besar, bukan hanya untuk pondok pesantren, tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan adanya usaha yang dikelola secara mandiri oleh pesantren, kita mampu menciptakan peluang kerja baru serta memberdayakan masyarakat setempat," ujarnya.

Program Kemandirian Pesantren, yang menjadi salah satu program unggulan Kementerian Agama, telah memberikan bantuan inkubasi kepada lebih dari 3.600 pesantren di seluruh Indonesia.

Jasmi berharap agar program ini terus diperluas dan mampu menjangkau lebih banyak pesantren, khususnya di daerah-daerah terpencil yang sering kali masih terbatas aksesnya terhadap sumber daya ekonomi.

“Program ini harus menjadi prioritas dan terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang.

Kita berharap setiap pondok pesantren di seluruh Indonesia khususnya di Batu Bara bisa menjadi perhatian Kementerian Agama, termasuk yang berada di pelosok, dapat menerima manfaat dari program ini, sehingga kemandirian ekonomi pesantren semakin terwujud dan merata,” tegas Jasmi.

Lebih lanjut, Jasmi juga menekankan pentingnya sinergi antara pesantren dan pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Ia menyampaikan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membangun kemandirian umat, baik dalam sektor pendidikan maupun pertanian, dan dukungan dari pemerintah dalam bentuk bantuan inkubasi serta pelatihan-pelatihan menjadi kunci keberhasilan program ini.

Pondok Pesantren Al-Itqon Batu Bara, sebagai salah satu penerima manfaat dari program ini, juga berencana mengembangkan lebih banyak usaha produktif di masa depan, dengan harapan dapat terus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah. "Kami optimis program ini akan membawa pesantren-pesantren di Indonesia menuju kemandirian yang lebih kuat dan mampu memberikan manfaat lebih besar bagi umat," pungkas Jasmi.

Program Kemandirian Pesantren yang diluncurkan Menteri Agama bertujuan untuk menciptakan pesantren-pesantren yang tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah masing-masing.

Dengan adanya badan usaha yang dikelola secara mandiri, pesantren dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi yang memberdayakan masyarakat sekitarnya dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Pemerintah berharap, dengan pengembangan badan usaha di pesantren, kemandirian ekonomi umat dapat semakin diperkuat, sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi di berbagai sektor." tandasnya. (Boy)

Berita Terkait