Batubara

Pegawai Honorer Jadi Raja Kecil, Di Mana Pengawasan Dinas Pendidikan Batu Bara

post-img
Foto : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara

LDberita.id - Batubara, Dunia pendidikan di Kabupaten Batu Bara kembali menjadi buah bibir dikalangan masyarakat dan tenaga honorer setempat, namun bukan karena prestasi, melainkan ulah oknum-oknum pegawai honorer yang diduga memanfaatkan posisinya untuk kepentingan pribadi.

Sebut saja AA, seorang honorer yang juga bertugas sebagai sopir pribadi kepala bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Batu Bara.

Bukan sibuk menjalankan tugas, AA justru lebih dikenal sebagai pengusaha serba bisa, dari bisnis travel hingga pencetakan spanduk untuk sekolah-sekolah di Batu Bara.

Yang lebih mencengangkan, AA disebut menjadi penyedia utama bus bagi guru-guru yang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di BPMP Medan pada Desember 2024. Sebanyak delapan (8) bus atas nama AA dikerahkan untuk kegiatan tersebut. Kehadirannya di kantor hampir nihil, menurut laporan beberapa sumber.

"Dia jarang masuk kantor seperti honorer lainnya, tapi tetap digaji. Sama seperti RD, staf bidang SMP yang lebih parah. RD tidak masuk kantor selama sembilan bulan, tapi gajinya tetap lancar.

Apakah ini yang dinamakan keadilan," ujar seorang honorer disdik Batu Bara yang enggan disebutkan namanya. Kamis (02/01/2024).

Pengamat sosial Batu Bara, Ramli Sinaga, dengan tegas mendesak Plt. Kadisdik Batu Bara, Jonnis Marpaung, untuk segera bertindak.

“Oknum-oknum seperti ini harus dibersihkan dari lingkungan Dinas Pendidikan. Mereka mencoreng nama baik institusi dan membebani keuangan daerah,” tegasnya.

Menurut Ramli, pembiaran ini tidak hanya merusak reputasi dinas, tetapi juga melemahkan semangat pegawai honorer lain yang bekerja dengan jujur dan disiplin, ujarnya.

Ia meminta tim dari BPK RI dan Inspektorat Batu Bara melakukan audit segera untuk memastikan bahwa gaji yang diberikan benar-benar untuk pegawai yang berkontribusi.

Fenomena ini menjadi cerminan buruk bagi institusi pendidikan daerah Batu Bara yang seharusnya menjadi teladan integritas.

Jika oknum-oknum seperti AA dan RD terus dibiarkan, maka citra Dinas Pendidikan Batu Bara akan semakin memburuk di mata masyarakat.

Kini, masyarakat Batu Bara menunggu langkah tegas dari Plt. Kadisdik Jonnis Marpaung. Apakah ada keberanian untuk menindak para oknum ini." Ataukah kasus ini akan berlalu begitu saja, seperti banyak cerita lain yang hilang tanpa penyelesaian, ujar Ramli

Yang jelas, pendidikan Batu Bara membutuhkan pemimpin yang tidak hanya hadir sebagai simbol, tetapi juga mampu mengambil tindakan nyata untuk memulihkan nama baik dan menjaga integritas institusi.

Jika tidak, jangan heran jika masyarakat Batu Bara akan kehilangan kepercayaan pada lembaga yang seharusnya menjadi pilar masa depan anak-anak Batu Bara kedepan." tandasnya. (Boy)

Berita Terkait