Batubara

Konsultasi Pengadaan Tanah Sepi, Kehadiran Warga 'Mengekor Sembilang'

post-img

Batubara, (LADANG BERITA) 
Beginilah agaknya bila konsultasi publik kurang mengena dihati orang banyak. Kendati dihadiri pejabat daerah serta pemateri dibidangnya namun sepertinya itu tidak menjadi daya tarik masyarakat untuk menghadiri.

Bahkan apesnya, konsultasi yang hanya dihadiri belasan warga malah "mengekor sembilang".

Soalnya satu persatu warga peserta bangkit dari tempat duduk lalu balik kanan meninggalkan ruangan sehingga balai desa yang lumayan besar nyaris hanya dihuni pejabat, pemateri dan tim penyelenggara saja.

Tak pelak terjadi saat konsultasi publik rencana pengadaan lahan pelabuhan International bersama pejabat Pemkab  Batubara dan staf Pelindo dengan warga Kuala Tanjung, Selasa (11/2/2020) di balai desa Kuala Tanjung, Kec Sei Suka, Kab Batubara.

Hari itu Pemkab Batubara bersama Pelindo I kembali menggelar konsultasi publik terkait rencana pengadaan tanah untuk pembangunan Hub Internasional dan fasilitas penunjang Pelabuhan Kuala Tanjung.

Konsultasi publik ini dihadiri Sekdakab Batubara merangkap Ketua Tim Persiapan Pengadaan Tanah, Sakti Alam Siregar beserta tim, perwakilan Pelindo I Asih Kurnia, lerwakilan PT PPK Budi Setiadi, perwakilan BPN Asahan, Camat Sei Suka, unsur Kepolisian, unsur TNI, unsur pemerintahan Desa Kuala Tanjung serta warga pemilik lahan yang terkena dampak rencana pembangunan.

Dalam sambutannya Sekdakab Batubara Sakti Alam mengatakan bahwa konsultasi publik itu hanya sebatas untuk menyetujui lokasi Kuala Tanjung dan Kuala Indah untuk dijadikan atau dibangun Pertamina.

"Konsultasi hanya sebatas persetujuan lokasi, soal harga belum dibicarakan, kita masih bicara soal kesepakatan lokasi saja", ucap Sakti Alam.

Diduga agenda yang disampaikan tidak menarik alhasil konsultasi yang dibagi menjadi dua sesi tersebut nyaris menyisakan bangku kosong.

Terutama pada sesi konsultasi untuk warga Dusun III, IV, dan V desa Kuala Tanjung. Sebab sebagian besar warga pemilik lahan yang menjadi pokok utama konsultasi terlihat tidak mengahadiri.

Dari pantauan wartawan siang itu, hanya belasan warga saja yang tampak menghadiri. Mirisnya, disela konsultasi berlangsung satu persatu warga keluar ruangan dan meninggalkan lokasi balai desa sehingga nyaris hanya tersisa pihak penyelenggara serta pemateri.

Diduga tak betah mengikuti konsultasi yang tiada menyinggung soal harga, seorang Dusun V Kuala Tanjung yang ikut hadir berujar lantang. "Sekarang gini aja pak, kalau harganya cocok kami setuju", tukasnya.

Sebelumnya, pada sesi pertama kegiatan Konsultasi Publik bagi Dusun I dan II Desa Kuala Indah yang dimulai pukul 09:30 Wib. Ratusan warga sempat antusias menghadiri kegiatan namun akhirnya sebagaian warga kembali menerima rasa kecewa atas undangan Konsultasi Publik yang tidak merata.

"Bagaimana undangan ini tidak merata, undang undang mengatakan negara wajib melayani Publik, saya sebagai warga biasa saya ingin mempertanyakan ini kepada kepala desa," ucap Farul Warga Dusun I Desa Kuala Tanjung. (od)

Berita Terkait