LDberita.id - Batubara, Gema takbir bergema dari Lapangan Kantor Camat Datuk Lima Puluh. Ratusan masyarakat berkumpul, menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H dengan penuh kekhusyukan.Simpang Dolok, Jumat (06/06/2025),
Di antara barisan saf jamaah, hadir para pemimpin daerah, termasuk sosok penting dalam penegakan hukum di Kabupaten Batu Bara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Diky Oktavia, S.H., M.H.
Hari itu bukan sekadar perayaan ritual keagamaan. Lebih dari itu, Idul Adha menyuguhkan ruang reflektif yang dalam: tentang apa arti berkurban sebenarnya.
Bukan hanya sebatas menyembelih hewan dan membagikan daging. Tetapi tentang pengorbanan diri, keikhlasan hati, serta keteladanan dalam melaksanakan amanah dan tanggung jawab nilai-nilai yang justru sangat relevan dalam dunia birokrasi dan penegakan hukum.
Dalam momen sakral tersebut, Kajari Diky Oktavia, SH. MH, menyampaikan sebuah pesan yang sederhana, namun mengandung filosofi yang dalam.
“Idul Adha mengajarkan kita tentang pentingnya integritas dan pengorbanan. Di tengah tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat dan penegak hukum, semangat ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk bekerja dengan penuh keikhlasan dan dedikasi.”
Pesan itu bukan hanya ditujukan kepada para jaksa atau aparatur penegak hukum, tapi kepada seluruh elemen masyarakat yang memiliki peran dalam membangun negeri.
Bahwa keikhlasan dalam menjalankan peran, sebagaimana Nabi Ibrahim AS dalam menerima perintah Allah, adalah bentuk tertinggi dari ketaatan.
Dan dalam konteks hukum, keikhlasan itu terwujud dalam keberanian menegakkan kebenaran, meskipun berat, meskipun mungkin melawan arus.
Berkurban, dalam makna sejatinya, adalah tentang menanggalkan ego pribadi demi kemaslahatan yang lebih luas. Seorang pemimpin berkurban ketika ia memilih kepentingan rakyat di atas ambisi pribadi.
Seorang penegak hukum berkurban ketika ia bersikap objektif dan jujur, walau berisiko ditinggal kekuasaan. Di sinilah nilai-nilai Idul Adha menemukan aktualisasinya yang paling relevan.
Kajari Batu Bara Diky, lewat kehadirannya di tengah masyarakat Simpang Dolok, memperlihatkan bahwa penegak hukum tak berdiri di menara gading. Bahwa aparat negara sejatinya adalah bagian dari masyarakat yang juga harus meneladani nilai-nilai spiritual dan sosial.
Bahwa hukum bukan sekadar aturan kaku, tapi juga dipenuhi semangat keadilan, keberanian, dan keikhlasan tiga nilai inti dari semangat berkurban itu sendiri.
Dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban, Idul Adha di Batu Bara tahun ini mengajarkan bahwa sesungguhnya berkurban bukan tentang kehilangan, tetapi tentang menemukan makna terdalam dalam pengabdian.
Dalam sunyi doa dan lantunan takbir, masyarakat dan para pemimpinnya berjalan bersama dalam satu niat membangun Kabupaten Batu Bara dengan semangat keteladanan, bukan sekadar kata.
Karena pada akhirnya, sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS, berkurban adalah tentang keberanian untuk menaati meski sulit, tentang ketulusan untuk memberi tanpa syarat, dan tentang kejujuran menjalani peran meski tak populer." tutup Diky Oktavia. (Boy)
.jpg)





