LDberita.id - Batubara, Penyebaran penyakit malaria di Kabupaten Batu Bara telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan 230 warga dilaporkan terinfeksi sejak awal tahun 2024 yang lalu.
Hal ini menimbulkan kritik tajam dari berbagai pihak terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara, terutama Kepala Dinas Kesehatan, dr. Deni, yang dianggap lambat dalam menangani situasi ini, ucapnya.
Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Batu Bara, Jasmi Assayuti, SH. MH., menyatakan bahwa meningkatnya kasus malaria merupakan bukti nyata kurangnya efektivitas dan respons cepat dari Dinas Kesehatan Batu Bara.
"Sesuai informasi yang kita himpun di tengah masyarakat, sejak awal tahun 2024 sampai sekarang sudah ada 230 warga Batu Bara yang terjangkit malaria," ujarnya pada, Rabu (12/06/2024).
Ia juga menambahkan bahwa ISNU meminta kepada Pj. Bupati Batu Bara, Nizhamul, SE. MM., untuk memberikan tindakan tegas pada dinas terkait dan serius terhadap masalah ini. "Persoalan ini harus menjadi perhatian serius karena sudah menyangkut kehidupan banyak orang banyak," tegasnya.
Krisis ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan tindakan nyata dari Dinas Kesehatan Batu Bara.
Kita menekankan bahwa upaya yang dilakukan selama ini terlalu berfokus pada program-program seremonial dan kurang memperhatikan tindakan langsung di lapangan yang terjadi ditenga masyarakat Batu Bara.
"Kami berharap kepada Dinas Kesehatan Batu Bara supaya serius dalam menjalankan tugasnya, tidak hanya mengurusi program-program yang bersipat seremonial saja, tetapi harus turun ke lapangan masyarakat butuh diperhatikan apalagi ini menyangkut pada kesehatan diri mereka," tambahnya.
Sejak awal tahun 2024, peningkatan kasus malaria di Kabupaten Batu Bara telah menciptakan kekhawatiran yang besar di kalangan masyarakat.
Data terbaru menunjukkan bahwa 230 warga telah terinfeksi, dan jumlah ini diperkirakan bisa meningkat jika tidak ada intervensi yang tepat waktu dan efektif." tegasnya. (End)
.jpg)





