LDberita.id - Batubara, Dalam acara bergengsi UHC Awards 2024 yang digelar di The Krakatau Grand Ballroom TMII pada Kamis (8/8/2024), BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada 493 kepala daerah yang berhasil menerapkan Universal Health Coverage (UHC).
Namun, Kabupaten Batu Bara harus menderita kegagalan memalukan, tidak mendapatkan satu pun penghargaan dari 364 kabupaten yang berhasil mencapai standar UHC.
Di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara, dr. Deni, terlihat jelas ketidakmampuan dalam menyelenggarakan program kesehatan yang vital ini.
Ketidakmampuan Dinkes Batu Bara dalam memenuhi syarat UHC mencerminkan ketidakpedulian mendalam terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat yang mendesak.
Bagaimana bisa kita bangga dengan pencapaian lain, sementara pelayanan kesehatan bagi rakyat masih tertinggal jauh?
Ramli Sinaga, seorang pengamat sosial yang juga merupakan anak nelayan, menyuarakan ketidakpuasannya dengan tegas, di lima Puluh Pesisir, Sabtu (10/8/2024).
Menurutnya, kegagalan ini bukan sekadar angka di penghargaan, tetapi sebuah cermin suram dari pelayanan kesehatan yang memprihatinkan.
“Sudah saatnya pemimpin di Batu Bara ini, baik Pj Bupati Heri Wahyudi Marpaung maupun Pimpinan DPRD Batu Bara itu sendiri, untuk membuka mata dan hati mereka.
Lihatlah bagaimana masyarakat terpinggirkan, kesulitan mendapatkan akses kesehatan yang layak.
Bagaimana mungkin kita terus mempertahankan pimpinan dan sistem yang gagal total ini?
Anggaran kesehatan yang tersia-siakan hanya memperburuk nasib rakyat Batu Bara,” tegas Ramli.
Kinerja buruk Dinkes Batu Bara seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait yang ada dibumi melayu Batu Bara.
Di tengah upaya banyak daerah, seperti Kabupaten Samosir di bawah kepemimpinan Bupati Vandiko T. Gultom, yang berhasil meraih penghargaan UHC untuk kedua kalinya.
Pemkab Batu Bara justru menunjukkan betapa jauh ketertinggalannya.
Kini adalah saat yang tepat untuk introspeksi dan reformasi mendalam, ujar Ramli
Jangan biarkan kegagalan ini menjadi penghalang bagi masa depan kesehatan masyarakat Batu Bara.
Pemimpin daerah harusnya lebih fokus pada kebutuhan rakyat dan memastikan anggaran kesehatan digunakan secara efektif.
Agar tidak terjebak dalam rutinitas yang sia-sia, sudah saatnya untuk mendengarkan suara rakyat dan berkomitmen pada perbaikan yang nyata.
Harapan kami, Pemkab Batu Bara segera mengambil langkah tegas untuk memperbaiki keadaan tersebut, memulihkan reputasi, dan benar-benar melayani masyarakat Batu Bara dengan dedikasi dan integritas yang sepatutnya," tandasnya. (Boy)