Batubara, (LADANG BERITA)
Miris, karena tidak mampu membayar uang terima kasih atas kelulusan menjadi tenaga honorer di unit pelayanan kesehatan RSUD Batubara, seorang tenaga honorer berniat mundur dari pekerjaannya.
Ini dialami Tenaga Honorer di RSUD Batubara Agustina (32). Dia mengatakan mulai Senin depan tidak lagi bertugas di RSUD Batubara.
Kepada wartawan, Agustina menceritakan, sehari setelah namanya dinyatakan lulus sebagai tenaga honorer pada pengumuman tahap 2 dengan instansi bertugas di RSUD Batubara, dia mengaku telah ditagih uang terima kasih oleh oknum ASN di RSUD.
"Saat itu, dia (ASN-red) tidak menyebutkan angka nominalnya, ASN itu hanya memintaku membayar sama dengan rekan-rekan lain di RSUD. Nilai tersebut sesuai permintaan Direktur RSUD", kata Agustina menirukan ASN yang menagihnya.
Agustina mengaku belum memiliki uang sebab honor saat bertugas di bulan Januari lalu belum dibayar oleh pihak RSUD. Karena belum dibayar, sang ASN kembali menagih uang sebesar Rp 1,5 juta, akunya.
"Belum ada uangku untuk membayar. Aku sudah minta sama orang tua, yang ada cuma Rp 1 juta. Mungkin aku harus mundur, nanti ku bilang kalau aku nggak lagi masuk kerja", tukas Agustina lirih.
Informasi diterima, niat pengunduran diri Agustina sempat menjadi buah bibir rekan-rekan seprofesinya di RSUD Batubara.
Maklum saja, oknum perawat ini sempat menjadi pembicaraan dikalangan RSUD. Apalagi sebelumnya dia sempat viral di media terkait ocehannya 'mengkritik' kebijakan managemen RSUD yang menerbitkan Surat Peringatan (SP) terhadap honorer secara massal.
Selain itu, janda yang belum lama dinikahi seorang duda asal Riau itu juga sempat santer terkait dugaan "kasus wik-wik" disejumlah tempat penginapan.
Diduga akibat tingkahnya itu dia dinyatakan tidak lulus pada seleksi tenaga non PNS di RSUD Batubara tahap pertama. Namun, pada ujian tahap II namanya kembali muncul dalam daftar kelulusan honorer.
Sayangnya, hingga berita ini dikirim ke redaksi, belum didapat konfirmasi dari pihak RSUD Batubara. (od)
.jpg)





