Politik

Pilkada Batu Bara 2024, Suara Rakyat Harus Menjadi Penentu, Bukan Partai Politik

post-img
Foto : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Batu Bara

LDberita.id - Batubara, Menjelang Pilkada Kabupaten Batu Bara yang akan digelar pada 27 November 2024, masyarakat diingatkan untuk lebih bijak dan cerdas dalam menentukan pilihan.

Fahri Maesah, pengamat politik Batu Bara, mengemukakan bahwa Pilkada kali ini bukan hanya soal memilih kepala daerah, melainkan memilih sosok pemimpin sejati yang dapat membawa perubahan nyata selama lima tahun ke depan.

"Suara rakyat adalah kekuatan utama. Jangan sampai suara kita dikalahkan oleh kepentingan partai politik atau golongan tertentu yang mengusung calon tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat luas," tegas Fahri dalam sebuah diskusi, Senin (30/09/2024).

Ia juga menyoroti betapa pentingnya masyarakat belajar dari pengalaman Pilkada sebelumnya, dengan mengevaluasi apa yang telah dilakukan para pemimpin terhadap kesejahteraan rakyat.

Fahri mengingatkan bahwa pemimpin yang akan dipilih bukanlah sekadar kepala daerah dengan jabatan formal, tetapi sosok yang mampu mengatasi berbagai persoalan kompleks yang saat ini dihadapi oleh masyarakat Batu Bara.

"Hari ini, kita dihadapkan dengan banyak tantangan, mulai dari ekonomi, infrastruktur, hingga pelayanan publik. Masyarakat harus memilih pemimpin yang benar-benar paham dengan kondisi ini, dan yang memiliki solusi nyata, bukan hanya janji-janji politik," lanjutnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Batu Bara menghadapi berbagai tantangan serius yang memerlukan perhatian dan tindakan nyata dari pemimpin daerah. Mulai dari masalah infrastruktur yang belum merata, kualitas pelayanan kesehatan yang masih minim, hingga isu-isu sosial seperti pengangguran dan kemiskinan.

Menurut Fahri, semua persoalan ini hanya dapat diatasi oleh pemimpin yang memiliki visi jelas dan komitmen kuat untuk mengutamakan kepentingan rakyat.

"Pilkada bukanlah sekadar ajang untuk memilih figur populer atau yang didukung banyak partai.

Kita harus menilai rekam jejak, program kerja, dan komitmen calon-calon tersebut. Jangan biarkan masyarakat Batu Bara terus dibebani masalah-masalah yang tidak terselesaikan," tegasnya

Lebih jauh, Fahri juga menekankan pentingnya meningkatkan literasi politik masyarakat Batu Bara. Ia mendorong agar masyarakat lebih aktif mencari informasi, mengikuti debat publik, dan memahami program-program yang ditawarkan oleh masing-masing calon.

"Kita harus keluar dari pola pikir lama yang menganggap politik sebagai sesuatu yang jauh dari kehidupan sehari-hari.

Justru, keputusan politik ini akan berdampak langsung pada kehidupan kita selama lima tahun ke depan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Fahri mengingatkan bahwa suara rakyat adalah penentu masa depan Batu Bara.

"Jangan terjebak dalam politik transaksional atau janji-janji manis yang hanya terdengar saat kampanye.

Kita perlu pemimpin yang memiliki integritas, yang benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu."

Maesah menyimpulkan bahwa Pilkada 2024 harus menjadi momentum bagi masyarakat Batu Bara untuk bangkit dan memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.

"Kita bukan sekadar mencari kepala daerah, kita sedang mencari pemimpin yang akan mengakomodir kegelisahan masyarakat hari ini dan lima tahun ke depan. Pilihan kita di Pilkada ini akan menentukan masa depan Batu Bara."

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menyelamatkan masa depan daerah dengan memilih calon yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Ini adalah tanggung jawab kita sebagai warga negara. Mari kita gunakan hak pilih kita dengan bijaksana, demi masa depan Batu Bara yang lebih baik."

Dengan Pilkada yang semakin dekat, masyarakat Batu Bara diharapkan tidak hanya fokus pada kampanye dan popularitas calon, tetapi juga mempertimbangkan siapa yang memiliki rekam jejak, visi, dan kemampuan nyata untuk memimpin daerah ini menuju kesejahteraan dan keadilan yang lebih baik." tandasnya. (Boy)

Berita Terkait