Batubara

Meneladani Perjuangan Syekh Muhammad Zein Tasak, Santri Al-Itqon Gelar Ziarah Penuh Hikmah

post-img
Foto : Pondok Pesantren Al-Itqon Batu Bara, Ustadz Milhan, bersama para santri melaksanakan ziarah ke maqam Tuan Syekh Muhammad Zein Tasak, Kamis (09/01/2025)

LDberita.id - Batubara, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Itqon Batu Bara, Ustadz Milhan, bersama para santri melaksanakan ziarah ke maqam Tuan Syekh Muhammad Zein Tasak yang terletak di Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Batu Bara. Kamis (09/01/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi pesantren dalam mengenang jasa dan perjuangan ulama setempat yang telah berjasa besar dalam pengembangan keilmuan Islam, khususnya di tanah Batu Bara.

Ustadz Milhan menegaskan pentingnya mengenang jasa ulama seperti Syekh Muhammad Zein Tasak. “Beliau adalah teladan bagi kita semua.

Ilmunya tidak hanya bermanfaat untuk masanya, tetapi juga menjadi cahaya bagi generasi berikutnya. Dengan berziarah, kita tidak hanya menghormati beliau, tetapi juga memetik inspirasi dari keteladanannya,” ujarnya

Syekh Muhammad Zein Tasak dikenal sebagai ulama besar dari Batu Bara yang memiliki kedalaman ilmu tauhid, tasawuf, dan berbagai cabang keilmuan Islam lainnya.

Salah satu karya monumental beliau adalah kitab Miftah al-Shibyan fi Aqa’id al-Iman, sebuah kitab tauhid yang ditulis pada tahun 1366 H/1947 M. Kitab ini dirancang untuk masyarakat umum dengan bahasa yang sederhana namun tetap mengandung kedalaman makna.

Kitab ini istimewa karena mencatat secara rinci sanad keilmuan Syekh Muhammad Zein Tasak, yang menghubungkan beliau dengan ulama besar Nusantara dan dunia Islam, termasuk Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi.

Penulisan sanad ini tidak hanya menunjukkan legitimasi keilmuan beliau, tetapi juga komitmennya untuk menjaga kemurnian ajaran Islam.

Sumur bekas rumah Syekh Muhammad Zein Tasak dan maqamnya di Desa Lalang menjadi saksi bisu sejarah perjalanan dakwah Islam di Batu Bara. Tempat ini menjadi tujuan ziarah para santri, ulama, dan masyarakat umum yang ingin mengenang jasa beliau.

Para santri Pondok Pesantren Al-Itqon terlihat khidmat mendoakan beliau. Mereka juga menyempatkan diri membaca kitab-kitab karya Syekh Muhammad Zein Tasak, termasuk Miftah al-Shibyan fi Aqa’id al-Iman, sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan terhadap ilmu yang diwariskan.

“Kecintaan kepada ulama adalah bagian dari iman. Dengan mengenal dan memahami perjuangan beliau, kami berharap dapat meneladani semangat juang beliau dalam menyebarkan Islam,” ujar santri.

Pelajaran dari Syekh Muhammad Zein Tasak

Tradisi ziarah ini juga menjadi momen untuk memperkuat hubungan spiritual dan keilmuan para santri dengan pendahulu mereka.

Syekh Muhammad Zein Tasak tidak hanya dikenal karena keilmuannya, tetapi juga kesederhanaan dan semangatnya dalam mendidik masyarakat.

Pesannya bahwa mempelajari ilmu tauhid harus melalui seorang guru dan tidak cukup hanya dengan membaca kitab, menjadi pengingat bagi para santri untuk selalu menghormati sanad keilmuan.

Melestarikan Warisan Ulama Batu Bara

Ziarah ini adalah wujud nyata kecintaan santri kepada ulama Batu Bara. Selain sebagai bentuk penghormatan, kegiatan ini juga bertujuan melestarikan warisan keilmuan dan tradisi Islam yang telah diperjuangkan oleh para ulama terdahulu.

“Kami berharap ziarah seperti ini dapat terus dilakukan oleh generasi mendatang. Ulama seperti Syekh Muhammad Zein Tasak adalah kebanggaan Batu Bara dan aset umat Islam. Semangat beliau harus kita jaga dan teruskan,

Dengan ziarah ini, semangat santri Pondok Pesantren Al-Itqon Batu Bara untuk menjaga warisan ulama semakin kuat.

Mereka berkomitmen untuk terus menggali ilmu, memperbaiki diri, dan melanjutkan dakwah Islam, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Syekh Muhammad Zein Tasak." tutupnya. (Boy)

Berita Terkait