LDberita.id - Batubara, Di tengah upaya Pemerintah Kabupaten Batu Bara menyalurkan bantuan kepada guru-guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), Pimpinan Cabang Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) bersama Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) mengungkap dugaan pungutan liar (pungli) dan lambannya pembayaran insentif guru.
Sekretaris PC HIMMAH Batu Bara, Muhammad Yassir Pratama, mengapresiasi niat baik Pemkab yang peduli pada guru-guru MDA/MDTA. Namun ia mengingatkan, niat baik itu akan kehilangan makna jika eksekusinya di lapangan dipenuhi permainan oknum. ucap Yasir melalui pesan whatsappnya yang diterima. Jumat (15/08/2025),
“Guru-guru ini adalah aset bangsa. Mereka membentuk karakter akhlak anak-anak kita. Tapi kalau bantuan yang seharusnya utuh malah dipotong atau terlambat dibayarkan, itu sama saja mencederai dunia pendidikan,” ujar Yassir.
Ia juga menambahkan, Pemkab Batu Bara melalui APBD murni juga sudah menganggarkan insentif sebesar Rp100 ribu per bulan untuk guru-guru MDA/MDTA, yang dicairkan per tiga bulan sekali. “Sangat kita sayangkan, insentif yang jumlahnya tidak seberapa itu justru lambat dibayarkan kepada guru yang bersangkutan. Padahal anggarannya sudah jelas tertuang di APBD murni,” tegasnya.
Ketua PD IPA Batu Bara, Mhd Khairul Rofai, juga menyentil DPRD dan Dinas Pendidikan Batu Bara.“Insentif ini dibahas dan disahkan di DPRD, lalu teknisnya diawasi Dinas Pendidikan. Jadi kalau sampai ada pungli atau keterlambatan pembayaran, jangan pura-pura kaget.
DPRD jangan cuma lihai debat soal proyek-proyek besar tapi lupa mengawasi program kecil yang menyentuh hati rakyat. Dan Dinas Pendidikan, jangan hanya jadi tukang tanda tangan dokumen tolong kawal sampai hak guru itu benar-benar sampai di tangan mereka, tepat waktu, tanpa potongan.”pungkasnya. (End)
.jpg)





