Batubara

Gemkara Bicara Jujur, Jangan Jadikan Batu Bara Rumah Singgah Pejabat Luar

post-img
Foto : Halal Bihalal Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan Batu Bara (Gemkara) di Aula Kantor Bupati Batu Bara, Kecamatan Lima Puluh, Kamis, (24/04/2025)

LDberita.id - Batubara, Di tengah suasana hangat Halal Bihalal yang digelar Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan Batu Bara (Gemkara) bersama Pemerintah Kabupaten Batu Bara, Kamis (24/04/2025),

Ketua Umum Gemkara, Drs. Khairul Muslim, menyuarakan kegelisahan kolektif masyarakat akan arah kebijakan birokrasi yang tak kunjung berpihak kepada putra daerah sendiri.

Dalam pidatonya yang tenang namun sarat pesan, Khairul Muslim mengapresiasi program-program Bupati dan Wakil Bupati, khususnya program Berlayar yang menyentuh langsung masyarakat.

Namun, apresiasi itu tidak datang tanpa catatan, dengan bahasa yang bersahaja, ia menyinggung dominasi pejabat dari luar daerah yang mengisi posisi strategis di lingkungan pemerintahan Kabupaten Batu Bara.

"Harus diutamakan putra daerah asli Kabupaten Batu Bara yang tentunya berkredibilitas," tegas Khairul.

“Bukan sekadar asal daerah, tapi soal keberpihakan, soal rasa memiliki, dan kesungguhan membangun dari dalam,” lanjutnya.

Pernyataan ini seolah menjadi cermin bagi pemerintah daerah saat ini, ditengah semangat otonomi, justru yang lahir adalah birokrasi yang terkesan imporsonal dan tidak membumi.

Padahal, perjuangan Gemkara yang melahirkan Kabupaten Batu Bara adalah tentang kedaulatan daerah, tentang mewujudkan ruang yang adil bagi anak negeri sendiri.

Lebih jauh, Khairul menyampaikan bahwa Gemkara telah menyusun sejarah panjang perjuangan pemekaran Kabupaten Batu Bara dalam bentuk buku.

Ia menyarankan agar buku tersebut dijadikan bahan ajar di sekolah-sekolah, agar generasi muda tahu bahwa berdirinya kabupaten ini bukan hadiah, melainkan hasil dari keringat dan pengorbanan para tokoh daerah.

Tak hanya itu, ia juga mengusulkan dibangunnya tugu perjuangan Gemkara sebagai simbol penghormatan dan identitas sejarah daerah. “Jangan sampai perjuangan ini hanya menjadi kenangan bagi para pejuang, tapi tidak dikenang oleh pemerintah yang ada hari ini,”ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Baharuddin Siagian mencoba merespons dengan mengatakan bahwa dirinya adalah sahabat Gemkara dan pernah menjadi donatur di masa lalu.

Ia menyatakan mendukung penuh kehadiran putra daerah yang berkualitas dalam jabatan strategis.

Namun publik tentu bisa menilai, mengapa hingga kini wajah birokrasi Batu Bara justru lebih banyak diisi oleh mereka yang bukan bagian dari sejarah panjang daerah ini.

Gemkara telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjaga romantisme perjuangan, tetapi juga konsisten memperjuangkan nilai-nilai kedaerahan yang selama ini mereka suarakan.

Ketua Umum Gemkara pun menutup dengan harapan agar pemerintah tidak hanya mendengarkan, tetapi mulai bertindak, mengembalikan arah pemerintahan kepada tangan-tangan putra daerah yang tahu persis denyut nadi Batu Bara, tegasnya

Acara Halal Bihalal ditutup dengan upah-upah dan tampung tawar bagi pengurus Gemkara yang akan menunaikan ibadah haji sebuah penegasan bahwa perjuangan tak hanya lahir dari kerja keras, tapi juga dari keyakinan dan doa yang tulus untuk masa depan Batu Bara." pungkasnya. (End)

Berita Terkait