LDberita.id - Batubara, Pesta Tapai 2025 resmi dibuka di Dusun Pesta Tapai, Desa Dahari Selebar, Kecamatan Talawi, dengan penuh semarak pada Sabtu malam (08/02/2025).
Acara tahunan yang telah berlangsung sejak 1760 ini menjadi bagian penting dari warisan budaya Kabupaten Batu Bara dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara Heri Wahyudi Marpaung, serta Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030, Baharuddin Siagian dan Safrizal.
Mereka menegaskan pentingnya Pesta Tapai sebagai sarana pelestarian budaya sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Batu Bara, dr. Deni. Dalam kapasitasnya sebagai pejabat yang memiliki peran strategis, ia menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif pelestarian tradisi daerah, ujarnya. Senin (10/02/2025).
Komitmen dr. Deni dalam Melestarikan Budaya Batu Bara
Dalam acara pembukaan Pesta Tapai 2025, dr. Deni menegaskan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Ia melihat Pesta Tapai sebagai ajang yang dapat memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan identitas masyarakat Batu Bara.
"Pesta Tapai bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat jati diri kita sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi budaya.
Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga membangun rasa bangga terhadap warisan leluhur," ungkap Deni.
Lebih lanjut, dr. Deni juga menyoroti potensi ekonomi dari Pesta Tapai. Menurutnya, keterlibatan UMKM lokal dalam festival ini dapat membuka peluang usaha baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pelaku industri makanan tradisional seperti pembuat tapai dan lemang.
"Kami sangat mendukung langkah Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk menjadikan Pesta Tapai sebagai ikon budaya Kabupaten Batu Bara.
Dengan semakin besarnya skala acara ini, kita juga harus memastikan manfaat ekonominya dapat dirasakan oleh masyarakat, terutama pelaku UMKM," tambahnya.
Instruksi Baju Teluk Belanga bagi ASN dan Non-ASN
Tak hanya aspek budaya dan ekonomi, dr. Deni juga memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan Bupati terpilih Baharuddin Siagian yang mewajibkan penggunaan baju teluk belanga bagi ASN dan non-ASN setiap hari Jumat.
Kebijakan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali identitas budaya Melayu dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan aparatur pemerintahan.
Dr. Deni meyakini bahwa langkah ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap budaya lokal, tetapi juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kebanggaan sebagai masyarakat Batu Bara.
"Sebagai bagian dari pemerintah daerah, kami akan memastikan bahwa kebijakan ini diimplementasikan dengan baik. Ini adalah langkah konkret untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mencintai dan menghargai budaya kita sendiri," tegas dr. Deni.
Pesta Tapai 2025 menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian budaya dan penguatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Batu Bara.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Pj. Bupati Heri Wahyudi Marpaung, Bupati dan Wakil Bupati terpilih, serta Kepala Dinas P2KB dr. Deni, acara ini diharapkan terus berkembang menjadi festival tahunan yang semakin besar dan dikenal luas.
"Kita harus memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup dan semakin berkembang. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan UMKM, kita bisa menjadikan Pesta Tapai sebagai kebanggaan Kabupaten Batu Bara," pungkasnya. (End)
.jpg)





