Batubara

Pasca-Insiden Terkendali, PT IAA Perkuat Sistem Keselamatan dan Mitigasi Risiko di Kuala Tanjung

post-img
Foto : PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA)

LDberita.id - Kuala Tanjung, PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA) menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasional di kawasan produksi telah berjalan normal dan aman pasca-peristiwa pada proses pemindahan material di area Melting Furnace yang terjadi pada Kamis (23/10/2025) lalu.

Manajemen perusahaan memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Respons cepat dari tim operasional IAA bersama tim tanggap darurat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) berhasil menekan potensi risiko dan mengendalikan situasi dalam waktu singkat, sesuai dengan standar prosedur keselamatan kerja (K3) yang diterapkan secara ketat di lingkungan industri peleburan logam modern.

Direktur Utama PT IAA, Ricky Gunawan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh karyawan dan mitra kerja yang telah bertindak sigap dan profesional. Menurutnya, penanganan insiden dilakukan dengan koordinasi matang antara tim teknis, pengawas keselamatan, dan manajemen puncak perusahaan.

“Penanganan cepat yang dilakukan seluruh tim menjadi bukti nyata bahwa budaya keselamatan dan tanggung jawab telah tertanam kuat di tubuh IAA. Kami tidak berkompromi terhadap aspek keselamatan, karena keselamatan adalah fondasi keberlanjutan industri,” tegas Ricky Gunawan.

Pasca-kejadian, perusahaan langsung melakukan inspeksi menyeluruh terhadap seluruh fasilitas dan peralatan produksi untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat mengganggu keamanan operasional. Proses audit teknis dan evaluasi sistem juga dilakukan oleh internal perusahaan bersama pihak-pihak terkait guna memastikan kesiapan fasilitas sebelum kembali beroperasi.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sistem produksi dan perangkat keselamatan berfungsi dengan baik. Produksi pun berjalan normal kembali sejak Jumat (24/10/2025) tanpa kendala berarti.

IAA juga menyampaikan bahwa kendaraan operasional yang terdampak telah masuk dalam proses penanganan dan pengajuan klaim asuransi, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap aset dan standar manajemen risiko.

“Kami selalu memastikan seluruh langkah sesuai ketentuan hukum dan standar industri. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip utama kami dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik,” tambah Ricky.

Sebagai salah satu bagian penting dari rantai industri aluminium nasional, PT IAA terus memperkuat komitmen terhadap Good Corporate Governance (GCG), keselamatan kerja, dan keberlanjutan lingkungan.

Perusahaan secara rutin melakukan pelatihan tanggap darurat, audit keselamatan, serta pengawasan berkala di seluruh lini produksi. Hal ini merupakan wujud penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan standar ISO 45001:2018 yang menjadi pedoman utama operasional IAA.

“Kami percaya bahwa industri yang berkelanjutan hanya bisa dibangun melalui keselamatan, keandalan, dan tanggung jawab sosial. Karena itu, setiap aktivitas produksi kami jalankan dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan, keamanan lingkungan, dan efisiensi energi,” jelas Ricky Gunawan.

Peristiwa ini justru menjadi refleksi bagi IAA untuk terus memperkuat budaya safety first sebagai nilai utama perusahaan. IAA berkomitmen menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran untuk memperkuat sistem mitigasi risiko di masa depan.

IAA yang berlokasi di kawasan Kuala Tanjung Industrial Estate, Kabupaten Batu Bara, merupakan salah satu pelaku industri strategis nasional di bawah sinergi BUMN yang berperan penting dalam mendukung kemandirian industri aluminium hilir di Indonesia. (End)

Berita Terkait