LDberita.id - Batubara, Tokoh adat dan masyarakat Kabupaten Batubara menyambut hangat penabalan Seri Paduka Yang Mulia Datuk Izhar Fauzi Maharadja Sri Indera Muda sebagai Datuk Lima Puluh ke-VII, dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung khidmat di Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Sabtu (31/05/2025),
Penabalan ini menjadi momentum penting dalam upaya menghidupkan kembali budaya Melayu yang telah lama menjadi akar identitas masyarakat Batubara. Sosok Datuk Izhar Fauzi bin Wan Idris dinilai layak memegang amanah ini karena ketokohannya yang kuat, kepeduliannya terhadap adat istiadat, serta peran aktifnya dalam membina nilai-nilai budaya di kalangan masyarakat.
"Penabalan ini bukan hanya pengangkatan simbolik, melainkan sebuah peneguhan peran beliau sebagai penjaga marwah budaya Melayu di Batubara," ujar Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian.
Acara dimulai dengan salam pembuka istiadat, pembacaan ayat suci Al-Quran dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, hingga penyerahan Keris Tabal Diraja dan surat Ceri (pelantikan) yang diserahkan langsung oleh Bupati dan Ketua DPRD Batu Bara.
Datuk Izhar Fauzi merupakan figur yang dikenal luas karena konsistensinya dalam membela nilai-nilai adat dan budaya. Ia juga aktif membina komunitas adat dan generasi muda untuk lebih mengenal akar budayanya sendiri.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa amanah sebagai Datuk bukanlah kehormatan pribadi semata, melainkan tanggung jawab untuk menjaga, merawat, dan mewariskan warisan leluhur kepada generasi mendatang.
“Budaya Melayu adalah identitas kita. Menjadi Datuk bukanlah posisi, tetapi pengabdian. Kita harus pastikan nilai-nilai luhur seperti musyawarah, adab, dan saling menghormati tidak hilang di tengah arus zaman,” ujar Datuk Izhar Fauzi dalam pidatonya usai penabalan.
Ketua DPRD Batu Bara, menambahkan bahwa kehadiran tokoh adat seperti Datuk Izhar Fauzi sangat penting untuk membangun keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian nilai-nilai lokal. “Beliau adalah jembatan antara generasi tua dan muda, antara tradisi dan kemajuan,” ungkapnya.
Penabalan ini diharapkan menjadi awal dari kebangkitan budaya Melayu di Batubara. Pemerintah dan masyarakat menyatakan komitmen bersama untuk mendukung langkah-langkah pelestarian budaya, baik melalui pendidikan, kegiatan seni, maupun penguatan peran adat di ruang publik.
Acara ini ditutup dengan doa bersama, ramah tamah, dan pertunjukan budaya Melayu sebagai bentuk penghormatan terhadap adat dan simbolisasi semangat baru pelestarian budaya di Kabupaten Batu Bara. (End)
 
                                    .jpg)

 
                        
 
                                                         
                                                         
                                                        


 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                