LDberita.id - Batubara, Dalam rangka menekan angka prevalensi merokok yang tinggi di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Batu Bara.
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Batu Bara mengadakan pelatihan bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer. di Aula Singapura Land, Kecamatan Sei Balai ini mulai 11 hingga 14 November 2024.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Batu Bara, dr. Deni, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Budi Sinaga, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi perokok di kalangan dewasa dan meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok.
Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2008, 65% dari total perokok dunia berasal dari sepuluh negara besar, termasuk Indonesia, yang menempati posisi ketiga setelah Tiongkok dan India.
Berdasarkan survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011, prevalensi merokok di Indonesia mencapai 36,1%, dengan rincian 67,4% laki-laki dan 4,5% perempuan.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama di ASEAN dalam jumlah perokok, menjadikan isu ini sebagai tantangan kesehatan yang serius.
Karena itulah, pemerintah melalui Dinas Kesehatan P2KB berupaya meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan agar dapat membantu masyarakat berhenti merokok melalui program layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas," ujar Budi Sinaga.
Merokok diketahui sebagai salah satu penyebab utama penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.
Tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan individu, merokok juga menimbulkan beban ekonomi yang besar bagi masyarakat dan pemerintah.
Beban ini tidak hanya berasal dari biaya pengobatan tetapi juga dari hilangnya produktivitas akibat hari kerja yang hilang akibat sakit.
"Dampak ekonomi ini semakin memberatkan jika kita mempertimbangkan besarnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan, serta hilangnya potensi produktivitas kerja.
Oleh karena itu, tenaga kesehatan diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam memberikan layanan berhenti merokok yang efektif dan berbasis bukti di puskesmas masing-masing," tambahnya
Pelatihan yang diikuti oleh puluhan tenaga kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam membantu pasien yang ingin berhenti merokok.
Melalui materi yang disampaikan oleh para narasumber dan fasilitator, peserta dilatih untuk memberikan pendampingan yang efektif dan memahami metode-metode terbaru dalam membantu masyarakat menghentikan kebiasaan merokok.
"Dengan mengikuti pelatihan ini secara penuh, kami berharap seluruh tenaga kesehatan dapat menguasai metode intervensi berhenti merokok dan mengaplikasikannya di lapangan.
Kami juga berharap upaya ini dapat menekan angka perokok di Kabupaten Batu Bara dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan," tutup Budi.
Kegiatan pelatihan UBM ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret bagi Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Batu Bara dalam menanggulangi masalah merokok.
Melalui kerja sama berbagai pihak, pemerintah optimis bahwa angka prevalensi merokok dapat ditekan, sekaligus memperkuat layanan kesehatan masyarakat agar lebih responsif terhadap tantangan kesehatan yang ada." tandasnya. (End)
.jpg)





