LDberita.id - Batubara, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Batu Bara, Ahmad Fatih Sultan, dengan tegas menyayangkan tudingan tak berdasar yang dilontarkan oleh salah satu pemuda, Nazli Aulia, yang menuding Ketua KPU Batu Bara.
Erwin, tidak netral dalam Pilkada dan berpihak kepada salah satu pasangan calon (paslon). Sultan menilai bahwa tudingan ini tidak hanya mengada-ada, tetapi juga menunjukkan kedangkalan pemahaman Nazli tentang mekanisme kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan proses hukum yang melingkupinya.
“KPU itu bukan milik satu orang! Keputusan diambil melalui pleno kolektif-kolegial oleh lima anggota. Semua langkah mereka diatur secara ketat oleh hukum, bukan oleh keinginan pribadi ketua atau siapa pun," tegas Sultan saat diwawancarai media, Rabu (16/10/2024).
Sultan menganggap tudingan Nazli sebagai upaya untuk menggiring opini publik dan mencederai proses demokrasi yang tengah berlangsung di Batu Bara.
Menurutnya, jika ada pihak yang merasa ada ketidakberesan dalam penyelenggaraan Pilkada, seharusnya melaporkannya ke instansi terkait seperti Bawaslu atau DKPP, bukan membangun narasi yang memecah belah masyarakat.
“Jika memang ada yang dianggap salah, silakan laporkan dengan bukti-bukti yang jelas, bukan malah membuat opini murahan yang tidak mencerdaskan masyarakat. Ini bukan cara kita berdemokrasi,” ujarnya
Sultan mengingatkan bahwa KPU adalah lembaga yang diatur oleh undang-undang, dan semua warga, termasuk Ketua KPU, memiliki hak pilih sebagai warga negara.
Menanggapi isu yang digulirkan Nazli soal potensi konflik kepentingan Ketua KPU, Sultan dengan gamblang menyatakan bahwa tudingan itu tidak masuk akal.
Sebagai seorang warga sipil, Ketua KPU memang memiliki hak konstitusional untuk memilih, dan ini sudah diatur dengan ketat oleh undang-undang.
“Apakah karena seseorang punya hubungan keluarga, lantas otomatis berpihak? Ini tudingan berlebihan! Tidak semudah itu untuk mengarahkan KPU ke dalam tindakan tak netral, tegasnya
Janganlah kita bikin drama seperti Pilpres kemaren, ini masih Pilkada tingkat kabupaten. Harus bijak,” ujar Sultan sambil tersenyum sinis.
Menanggapi isu yang digulirkan Nazli soal potensi konflik kepentingan Ketua KPU, Sultan dengan gamblang menyatakan bahwa tudingan itu tidak masuk akal.
Sebagai seorang warga sipil, Ketua KPU memang memiliki hak konstitusional untuk memilih, dan ini sudah diatur dengan ketat oleh undang-undang.
“Apakah karena seseorang punya hubungan keluarga, lantas otomatis berpihak? Ini tudingan berlebihan! Tidak semudah itu untuk mengarahkan KPU ke dalam tindakan tak netral. Batu Bara ini masih desa-desa, gojek saja belum ada di sini. Janganlah kita bikin drama seperti ini Pilpres, ini masih Pilkada tingkat kabupaten. Harus bijak,” ujar Sultan sambil tersenyum sinis.
Sultan juga menyebut bahwa tudingan yang dilontarkan oleh Nazli Aulia terkesan politis, apalagi dilontarkan menjelang pelaksanaan Pilkada.
Ia mencurigai adanya upaya masif dari salah satu kubu paslon untuk merusak reputasi KPU dan menggiring opini publik demi keuntungan politik semata.
“Ketika satu jari menunjuk ke orang lain, ingat bahwa empat jari lagi menunjuk kepada diri sendiri.
Saya khawatir ini adalah pengalihan isu dan bagian dari strategi untuk memenangkan salah satu paslon. Harus diwaspadai,” sindir Sultan, menuding kemungkinan adanya permainan tersembunyi di balik tudingan tersebut.
Di akhir pernyataannya, Sultan mengajak semua paslon yang berkontestasi untuk menahan diri dan tidak menggunakan cara-cara kotor demi kemenangan.
Ia mengingatkan bahwa Batu Bara adalah wilayah kecil, dan hubungan sosial di dalamnya sangat erat. “Jangan kita buat suasana terlalu tegang.
Hari ini mungkin kita berseteru, tapi besok kita bisa saja ngopi bareng di warung.
Batu Bara ini daerah kecil, kita semua bersaudara. Mari kita jaga Pilkada ini dengan cara yang damai dan bermartabat,” pesan Sultan.
Lebih lanjut, Sultan menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Melayu yang gemar bermusyawarah dan mufakat. Ia berharap kontestasi politik di Batu Bara dapat berlangsung dengan sehat, adil, dan tetap berpegang pada nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan.
“Orang Melayu itu keras kalau perlu, tapi kerasnya untuk kebaikan. Jangan sampai kerasnya hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan,” tutupnya.
Sultan berharap semua pihak dapat bersikap dewasa dan tidak memanfaatkan politik untuk memecah belah persatuan masyarakat Batu Bara yang selama ini dikenal harmonis." tandasnya. (End)
.jpg)





