Batubara

Kemenag Batu Bara, IPARI Harus Lebih dari Sekadar Penceramah

post-img
Foto : Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Batu Bara, Sakoanda Siregar, saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PD IPARI Kabupaten Batubara, di aula Kemenag Lima puluh, Rabu (3/7/2024)

LDberita.id - Batubara, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Batu Bara mengungkapkan harapannya agar Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Batu Bara dapat memainkan peran yang lebih signifikan di tengah masyarakat.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Batu Bara, Sakoanda Siregar, dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PD IPARI Kabupaten Batu Bara, menekankan pentingnya peran penyuluh agama sebagai lebih dari sekadar penceramah yang berpindah dari mimbar ke mimbar. di aula Kemenag di Jl Perintis Kemerdekaan Lima Puluh, Rabu (03/7/2024).

Menurut Sakoanda, penyuluh agama harus berfungsi sebagai guru dan pembimbing yang mampu memberikan pengaruh positif langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Peran penyuluh agama sangat strategis dalam membimbing dan mendidik masyarakat agar memiliki pemahaman agama yang benar dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Sakoanda.

Namun, pandangan ini menimbulkan beberapa pertanyaan.

Apakah IPARI, yang selama ini lebih dikenal dengan kegiatan ceramahnya, siap dan mampu memperluas perannya sesuai dengan ekspektasi Kemenag.? Tantangan terbesar bagi IPARI adalah membuktikan bahwa mereka mampu menjalankan program-program yang benar-benar menyentuh dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sakoanda juga menegaskan bahwa IPARI Batubara akan selalu dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan Kemenag Batu Bara ke depannya.

“Keterlibatan IPARI dalam setiap kegiatan Kemenag bukan hanya sekedar seremonial, tapi harus diiringi dengan implementasi nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” tambahnya.

Menanggapi harapan ini, Ketua PD IPARI Kabupaten Batu Bara, Alpian, menyambut baik arahan Kepala Kantor Kemenag dan menegaskan bahwa Rakerda PD IPARI ini merupakan tindak lanjut dari Rakerwil PW IPARI Sumut yang sebelumnya dilaksanakan di Medan.

Alpian optimis bahwa hasil dari Rakerda ini akan menghasilkan program kerja strategis yang dapat membawa IPARI ke panggung nasional maupun internasional. “Kami berkomitmen untuk menjadikan IPARI sebagai organisasi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bukan hanya sebagai forum seremonial,” ungkap Alpian.

Namun, skeptisisme tetap ada. Banyak pihak yang mempertanyakan apakah tindak lanjut ini akan benar-benar menghasilkan perubahan yang signifikan atau hanya menjadi ajang formalitas yang tidak berkelanjutan. IPARI dihadapkan pada tantangan besar untuk membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar lembaga seremonial.

Untuk itu, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Desakan Kemenag agar IPARI menjadi teladan harus diimbangi dengan dukungan yang nyata dan konkret, baik dari segi kebijakan maupun sumber daya.

Tanpa dukungan yang memadai, harapan untuk menjadikan IPARI sebagai role model di masyarakat mungkin hanya akan menjadi angan-angan semata.

Melalui perencanaan yang matang dan kolaborasi yang kuat, IPARI diharapkan dapat menunjukkan aksi nyata yang berdampak langsung pada masyarakat.

Dengan demikian, IPARI bisa membuktikan bahwa mereka mampu menjadi garda terdepan dalam pembinaan masyarakat yang lebih baik, selaras dengan visi dan misi Kemenag." tandasnya. (End)

Berita Terkait