Nasional

Apresiasi Sikap Presiden Jokowi Kecam Keras Serangan Israel terhadap Warga Palestina

post-img
Foto : Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid saat ditemui di Nusantara II, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, rabu (1/1/2023). Foto : Opie/Man

LDberita.id - Parlementaria, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengapresiasi sikap Presiden RI Joko Widodo yang mengecam keras serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza dan menyatakan Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan.

"Jadi itu langkah yang tegas oleh Presiden tinggal bagaimana nanti ibu Menlu (Menteri Luar Negeri) bisa menggalang kekuatan di PBB. Sehingga ini tidak hanya menjadi suara Indonesia, tapi suara Indonesia yang didukung negara-negara lain di PBB," kata Meutya ketika ditemui tim Parlementaria di Nusantara II, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, rabu (1/1/2023)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan usai rapat terbatas terkait Palestina di Istana Negara, Senin (30/10). Presiden menegaskan sikap Pemerintah Indonesia yang mengecam keras serangan terhadap warga Palestina di Gaza.

Meutya pun menilai aksi boikot komoditas terhadap Israel tidak diperlukan karena tak menyelesaikan permasalahan perang antara Israel-Palestina.

"Enggak (perlu), kita kalau boikot-boikot janganlah, boikot juga enggak menyelesaikan masalah," lanjutnya

Meski demikian, legislator Fraksi Partai Golkar ini memandang penting bagi Indonesia untuk bersikap keras di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas situasi yang terjadi di Gaza.

"Kalau kita bersikap keras di PBB harus. Jadi, kita kerasnya yang insyaallah bawa manfaat dan ada konkretnya, seperti sikap presiden yang sudah tegas, tinggal bagaimana di PBB kita bisa menggalang. Kalau boikot-boikot saya rasa tidak usah," ujarnya.

Terlebih, jabatan Indonesia yang duduk di Anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB bukan hanya prestasi, melainkan juga sebuah tanggung jawab yang besar. Di antaranya untuk menyuarakan ihwal pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Gaza.

"Artinya untuk apa jadi anggota Dewan HAM kalau kemudian kita tidak berhasil menyuarakan hal-hal yang memang kita rasa perlu, khususnya terkait Palestina," tandasnya. (red)

Berita Terkait