LDberita.id - Batubara, Ramli Sinaga, seorang pengamat sosial dari kabupaten Batu Bara, mengemukakan keprihatinannya terhadap masa depan pendidikan di wilayah tersebut. Menurutnya, kemajuan atau kemunduran pendidikan di Batu Bara sangat bergantung pada kinerja Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan, Jonnis Marpaung.
Hal ini tidak terlepas dari kaitan kekerabatan Jonnis dengan Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, Heri Wahyudi Marpaung, yang sama-sama berasal dari marga Marpaung.
Dalam sebuah diskusi ringan yang diadakan di Desa Perupuk, Lima Puluh Pesisir pada, Selasa (16/07/2024).
Ramli menyoroti bahwa kondisi pendidikan anak-anak di Kabupaten Batu Bara semakin hari semakin memprihatinkan.
"Setiap hari kita menyaksikan kualitas pendidikan yang terus menurun. Ini bukan hanya soal fasilitas yang kurang memadai, tetapi juga soal kebijakan dan kepemimpinan yang tidak efektif," tegas Ramli.
Ramli menekankan bahwa Jonnis Marpaung harus menunjukkan komitmen yang serius dan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
"Kita tidak bisa lagi menoleransi kinerja yang setengah-setengah. Anak-anak kita adalah masa depan Kabupaten Batu Bara, dan mereka berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas," tambahnya.
Lebih lanjut, Ramli mempertanyakan apakah penunjukan Jonnis sebagai Plt Dinas Pendidikan semata-mata karena hubungan kekerabatan dengan Pj Bupati atau memang didasarkan pada kompetensinya.
"Kita perlu transparansi dalam proses penunjukan pejabat publik. Apakah Jonnis Marpaung dipilih karena memang memiliki visi dan kemampuan untuk memperbaiki sistem pendidikan, atau hanya karena dia satu marga dengan Pj Bupati? Jika yang kedua, ini adalah bentuk nepotisme yang jelas merugikan masyarakat itu sendiri," ucapnya.
Diskusi ini menarik perhatian banyak pihak yang hadir, termasuk para orang tua, guru, dan aktivis pendidikan. Mereka mengungkapkan kekhawatiran yang sama dan menuntut adanya perubahan signifikan dalam pendekatan terhadap pendidikan di Kabupaten Batu Bara.
"Kita perlu pemimpin yang benar-benar peduli dan kompeten, bukan sekadar titipan politik," ujar seorang guru yang enggan disebutkan namanya.
Situasi ini menunjukkan bahwa pendidikan di Kabupaten Batu Bara memerlukan reformasi yang mendalam dan berkelanjutan. Apalagi dengan adanya pemanggilan terhadap kepala sekolah se-Kabupaten Batu Bara oleh pihak Kejari Batu Bara, sekalipun itu tidak ada keterlibatannya Plt. Disdik Batu Bara Jonnis Marpaung, itu menunjukan bahwa ada ketidak beresan ditubuh pendidikan Kabupaten Batu Bara yang harus di perbaiki oleh Plt. Jonnis Marpaung," tegas Ramli
"Kita harus melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang yang akan menentukan masa depan daerah ini.
Jonnis Marpaung memiliki tugas berat di pundaknya. Kita akan terus mengawasi dan mengingatkan agar beliau tidak melupakan tanggung jawab besar ini," tutup Ramli.
Dalam situasi seperti ini, keterlibatan masyarakat Batu Bara dan transparansi dari pemerintah daerah setempat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar untuk kepentingan terbaik bagi anak-anak dan masa depan Kabupaten Batu Bara." tandasnya. (Boy)
.jpg)





