Batubara

40 Tahun Menjadi Guru Mengaji Atap Rumah Menembus Langit, Bukti Penyuluh Agama Kemenag Tak Bekerja

post-img
Foto : Kondisi rumah janda tua di Dusun VII Desa Empat Negeri, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Jum'at (14/7/22) malam

LDberita.id - Batubara, Aktifitas belajar dan mengajar bahasa arab (mengaji) di rumah janda tua di Dusun VII Desa Empat Negeri, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Rukaiyah (60) terpaksa dibubarkan.

Proses belajar mengajar baru dapat dilangsungkan saat cuaca cerah. Sebab bila mana gerimis datang atau turun hujan maka aktifitas mengaji terpaksa dibubarkan.

Rukaiyah saat ditemui disela kegiatan mengaji di rumahnya, Jum’at malam (14/7/22) mengatakan, kerusakan atap rumahnya sudah terjadi sejak lama.

Memang kata Rukaiyah, bagian ruangan rumahnya depan masih dapat digunakan untuk kegiatan mengaji, karena sebagian ruangan beratap seng. Namun lantaran sebagian lagi bersambung atap rumbiyah dan kini kondisinya sudah rusak parah, maka ketika turun hujan ruangan jadi digenangi air.

“Asal mulai gerimis puluhan murid yang sedang mengaji terpaksa dibubarkan, sebab kalau turun hujan ruangan digenangi air”, ungkap Rukaiyah.

Diakui Rukaiyah, dirinya tidak bisa melakukan perbaikan atap yang kini rusak parah, hal itu karena ketiadaan dana.

“Aku seorang janda tua dan tinggal sendiri dirumah, aku juga tidak punya penghasilan, uang dari mana aku mau memperbaikinya”, keluh Rukaiyah.

Disebutkan Rukaiyah, dirinya pernah memohon bantuan ke berbagai pihak, namun hingga kini atap lapuk menembus langit diatas rabung rumahnya masih saja betah.

Rukaiyah berharap kepedulian serta kemurahan hati orang-orang dermawan untuk menyisihkan sebagian rezekinya agar kerusakan atap rumahnya dapat dilakukan perbaikan.

Sebab kata janda tua yang mengaku sudah sekitar 40 tahun menjadi guru mengaji itu, dengan kondisi atap rumahnya yang mampu menghadang turunnya hujan akan tidak lagi menjadi penghambat kegiatan murid dalam menimba ilmu agama, pinta Rukaiyah.

Aktivis muda NU Batubara, Ramli Sinaga sangat prihatin melihat kondisi rumah nenek Rukaiyah ini, coba bayangkan suda hampir 40 tahun menjadi guru mengaji, apakah tidak ada perhatian dari Kemenag Batubara melihat kondisi rumah nenek Rukaiyah tersebut, dia juga bagian dari guru agama walaupun hanya seorang guru mengaji dirumahan,

“Ini suatu bukti bahwa penyuluh agama di Kabupaten Batubara, di bawah Kementerian Agama tidak berkerja dengan baik, jika betul-betul turun kemasyarakat suda pasti mereka sigap dan melaporkan persoalan ini kepada Kemenag Batubara, kita berharap kepada Kemenag Batubara, Sakoanda Siregar bisa bijak dalam melihat persoalan ini” tegasnya. (Am)

Berita Terkait