LDberita.id - Batubara, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Batu Bara, Ustadz Milhan, menegaskan pentingnya pembentukan lima jenis kesalehan yang menjadi inti dari pendidikan di pesantren.
Hal ini disampaikannya saat mengawasi ujian santri, sebuah momen penting dalam proses pembelajaran di lembaga pondok pesantren, Jumat (11/10/2024).
Ustadz Milhan menekankan bahwa pesantren tidak hanya mendidik santri secara akademis, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai moral yang komprehensif, ujarnya
Dalam pesannya kepada santri, Milhan menjelaskan ada lima dimensi kesalehan yang diupayakan oleh pesantren. "Kami berusaha membentuk santri agar mencapai kesalehan ritual dalam ibadah, kesalehan finansial dalam muamalah, kesalehan keluarga dalam membangun keluarga sakinah, kesalehan hukum agar memahami regulasi negara, serta kesalehan politik sehingga mampu menerapkan nilai-nilai luhur tanpa terjebak dalam permainan politik," tuturnya.
Ustadz Milhan menegaskan bahwa pendidikan di pesantren adalah upaya menyeluruh untuk membentuk karakter santri, bukan sekadar pendidikan keagamaan.
"Kesalehan ritual melibatkan ibadah yang konsisten, kesalehan finansial terkait dengan muamalah atau transaksi yang sesuai dengan syariat, kesalehan keluarga menitikberatkan pada pembentukan keluarga yang harmonis, kesalehan hukum mengajarkan santri untuk memahami aturan negara, dan kesalehan politik bertujuan agar mereka dapat berperan aktif dalam masyarakat tanpa kehilangan integritas," jelasnya.
Menurut Milhan, ujian sebenarnya bagi para santri akan dimulai setelah mereka lulus dari pesantren. “Perjuangan sesungguhnya adalah ketika para santri sudah menjadi alumni, apakah mereka masih menjaga kesalehannya?
Ketika di sini, para asatidz bisa mengawasi dan mengingatkan mereka, tetapi ketika mereka keluar, semua tanggung jawab ada di tangan mereka sendiri,” ujar Milhan dengan tegas.
Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar bagi para alumni adalah bagaimana mereka tetap menjaga ibadah dan nilai-nilai yang telah diajarkan saat sudah terjun ke masyarakat.
“Ketika masih di pesantren, Anda selalu dibangunkan untuk sholat subuh, diingatkan untuk mengaji, dan dibimbing saat melakukan kesalahan.
Namun, saat menjadi alumni, Andalah yang harus mengendalikan dan mengarahkan diri Anda sendiri, karena pada akhirnya kita semua akan menghadap Allah secara individual," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Ustadz Milhan juga mengungkapkan bahwa pesantren memberikan berbagai pengalaman berharga di luar pembelajaran formal.
Pesantren Al-Itqon turut aktif dalam melibatkan santri dalam kegiatan organisasi dan berbagai perlombaan, yang menurut Ustadz Milhan, memberikan bekal keterampilan dan kepemimpinan yang penting bagi para santri kedepan.
“Saya merasa ada banyak keberkahan selama menjadi santri. Saya mendapatkan pengalaman luar biasa, baik dalam berorganisasi maupun mengikuti perlombaan, dan itu semua saya bagikan kepada kalian sebagai bekal untuk menghadapi dunia di luar pesantren,” tutup Milhan.
Ujian yang dilaksanakan hari ini menjadi salah satu bagian dari proses untuk memastikan bahwa para santri siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Dengan penekanan pada lima kesalehan ini, Pondok Pesantren Al-Itqon berharap dapat melahirkan generasi yang tidak hanya kuat dalam keimanan, tetapi juga mampu berkontribusi positif di masyarakat dengan menjaga prinsip-prinsip kebaikan dalam setiap aspek kehidupan.
Santri yang lulus dari pesantren ini diharapkan menjadi pribadi yang tangguh, baik secara spiritual maupun sosial, sehingga mampu menjaga integritas dan memberikan dampak positif di tengah masyarakat dengan karakter yang kuat." tandasnya. (End)
.jpg)





