Batubara

Tiga Puluh Tahun Mengabdi, Norma Deli Siregar Pamit dengan Doa dan Air Mata

post-img
Foto : Pemerintah Kabupaten Batu Bara melepas purna tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Batu Bara, Ibu Norma Deli Siregar, di Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Sabtu (1/11/2025)

LDberita.id - Batubara, Suasana haru menyelimuti saat jajaran Pemerintah Kabupaten Batu Bara melepas purna tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Batu Bara, Ibu Norma Deli Siregar. Air mata dan senyum penuh kenangan mengiringi langkah akhir seorang abdi negara yang telah mendedikasikan hidupnya selama lebih dari tiga dekade untuk pelayanan publik, di Rumah Dinas Bupati di Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Sabtu (1/11/2025),

Acara pelepasan yang sederhana namun penuh makna itu dihadiri oleh Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, Wakil Bupati Syafrizal, SE, M.AP, Kapolres Batu Bara AKBP Doly Nelson H.H. Nainggolan, unsur Forkopimda, para Kepala OPD, Ketua TP PKK Ny. Henny Heridawaty Baharuddin, serta tokoh masyarakat dan mitra kerja pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Baharuddin Siagian menyampaikan rasa hormat dan apresiasi mendalam atas pengabdian panjang Ibu Norma yang dikenal sebagai sosok pekerja keras, rendah hati, dan penuh keteladanan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Batu Bara, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibu Norma Deli Siregar atas dedikasi dan loyalitasnya selama 30 tahun. Beliau telah menjadi teladan bagi ASN, khususnya dalam hal disiplin, tanggung jawab, dan ketulusan mengabdi,” ujar Bupati.

Bupati juga menegaskan pentingnya semangat yang telah ditunjukkan oleh Ibu Norma menjadi inspirasi bagi generasi ASN muda untuk terus berkontribusi membangun Batu Bara.

Perjalanan karier Ibu Norma bukanlah perjalanan yang mudah. Ia memulai langkahnya sebagai Staf Kantor BKKBN Asahan pada Maret 1995, dengan semangat muda dan idealisme yang sederhana: ingin bermanfaat bagi masyarakat. Setiap minggu ia menempuh perjalanan jauh dari Medan ke Kisaran menggunakan bus Garuda, hanya demi menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

“Tahun 1998 saya dipindahkan ke Kantor Camat Sei Suka. Dari situlah saya mulai mengenal masyarakat Batu Bara lebih dekat, dan di sanalah pula saya dipertemukan dengan suami saya yang juga seorang ASN,” kenangnya sambil tersenyum haru.

Langkah kariernya kemudian menapaki berbagai posisi penting: dari Bendahara Dinas PU (2007), Kabid Alat Berat (2009), Sekdis di beberapa OPD, hingga dipercaya sebagai Kepala Dinas Perkim dan Lingkungan Hidup (2020–2022). Dedikasi dan integritasnya akhirnya mengantarkan Ibu Norma menduduki jabatan tertinggi ASN di kabupaten ini sebagai Sekretaris Daerah Batu Bara (2022–2025).

Tiga puluh tahun tujuh bulan bukan waktu yang singkat. Ia telah melalui perubahan kebijakan, pergantian pimpinan, bahkan masa sulit saat pandemi, namun tetap berdiri teguh dengan prinsip yang sama: bekerja dengan hati.

Dalam sambutannya, Ibu Norma tak kuasa menahan air mata saat mengenang perjalanan karier yang penuh dinamika. Ia berbicara dengan suara bergetar, menyampaikan bahwa kunci keteguhannya selama ini adalah doa orang tua dan restu suami.

“Ridho orang tua dan ridho suami adalah kunci dalam menjalani kehidupan dan pengabdian. Banyak suka duka yang saya alami, tapi semua itu menjadi bagian dari perjalanan yang mendewasakan,” tuturnya lirih.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak, dari Bupati hingga rekan-rekan ASN yang telah bekerja bersamanya.

“Saya mohon maaf atas segala ucapan dan perbuatan yang kurang berkenan selama bertugas. Semoga kebersamaan dan sinergi yang telah kita bangun tetap terjalin selamanya,” ucapnya, disambut tepuk tangan penuh haru dari para hadirin.

Bagi banyak ASN di Kabupaten Batu Bara, sosok Ibu Norma bukan hanya seorang pimpinan, tetapi juga seorang ibu, sahabat, sekaligus panutan. Ketegasannya berpadu dengan kelembutan, kedisiplinannya selalu diimbangi dengan empati, dan setiap keputusannya selalu berlandaskan pada kepentingan masyarakat.

Kini, setelah 30 tahun 7 bulan mengabdi, langkahnya mungkin berhenti di lingkar birokrasi, namun jejak kebaikan dan dedikasinya akan tetap hidup di hati setiap orang yang pernah bekerja bersamanya.

Batu Bara kehilangan seorang pejabat yang bersahaja, namun melahirkan legenda pengabdian tentang arti sejati menjadi Aparatur Sipil Negara yang melayani dengan hati. (End)

Berita Terkait