Batubara

TBUPP Batubara Terancam Didemo Kelompok Nelayan

post-img

Batubara, (LADANG BERITA) 
Belum terbuktinya janji akan menyelesaikan persoalan pukat trawl dan sejenisnya di perairan Batubara, Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP) Kab Batubara terancam didemo masyarakat. 

Hal ini disampaikan Ketua Masyarakat Nelayan Tradisional Batu Bara (Mantab) Kab Batubara Sawaluddin Pane kepada wartawan di Lima Puluh, Batubara, Rabu (11/3/20).

Dikatakan Sawal, Ketua TBUPP Syaful Syafri pernah berjanji akan menyelesaikan permasalahan pukat trawl dan sejenisnya. Namun disesalkan Sawal, hingga kini janji tersebut hanya sebatas janji manis tanpa solusi untuk nelayan tradisional.

Karena itu Sawal mengungkapkan sekitar 500 anggota Mantab akan melaksanakan unjuk rasa damai di kantor Bupati Batubara, DPRD Batubara dan Polres Batubara, Rabu (18/3/20) mendatang.

"Kami akan desak Ketua TBUPP Syaiful Syafri segera selesaikan permasalahan nelayan tradisional yang semakin terjepit pencariannya karena pukat tarik sondong gerandong dan pukat terlarang lainnya semakin merajalela di perairan Batubara.

Selain permasalahan pukat trawl dan sejenisnya yang mengganggu mata pencarian nelayan tradisional, disebut Sawal ada dua permasalahan lain yang akan diutarakan pada aksi unjuk rasa damai tersebut.

Hal itu terkait masalah tanah timbul di Kec Medang Deras yang diduga kuat telah dikapling oleh oknum tertentu. Ini juga ditenggarai berpotensi mengurangi ikan di perairan Batubara.

"Bakau akan habis ditanah timbul sehingga ikan dan habitat laut lainnya tidak dapat bersarang ditempat tersebut", urai Sawal.

Karena itu disebutkan Sawal, Mantab akan desak  Bupati dan Kapolres Batubara untuk segera menyelesaikan masalah tanah timbul di Medang Deras yang telah banyak diterbitkan surat kepemilikannya.

Selain dua permasalahan diatas, dikatakan Sawal permasalahan limbah yang diduga berasal dari perusahaan-perusahaan disekitar pantai mengakibatkan para nelayan kerap menemukan ikan mati di pantai Kec Medang Deras.

"Karena itu kami akan desak Dinas LH bekerja dengan benar terkait masalah limbah perusahaan disekitar Merang Deras.
Beberapa kali nelayan tradisional menemukan ikan ikan mati disekitar pantai yang diindikasikan tempat pembuangan limbah yang ditenggarai dilakukan perusahaan perusahaan pada waktu waktu tertentu seperti malam hari", pungkas Sawal. (od)

Berita Terkait