LDberita.id - Batubara, Peningkatan ekonomi pesantren kini menjadi salah satu fokus utama bagi Pondok Pesantren Al-Itqon yang terletak di Desa Titi Merah, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara. Pimpinan Pondok, Jasmi Assayuti, menyampaikan bahwa pesantren terus berupaya untuk mengembangkan kemandirian ekonomi melalui berbagai unit usaha yang berbasis pertanian, salah satunya adalah kebun kelapa pandan wangi. Rabu (02/10/2024).
Gus Jasmi, secara langsung memantau perawatan kebun kelapa pandan wangi yang telah menjadi salah satu sumber penghidupan bagi pesantren tersebut. Menurutnya, usaha ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan kemandirian ekonomi di lingkungan pesantren dengan mengandalkan pengelolaan unit usaha yang profesional dan berkelanjutan.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren. Melalui unit usaha seperti pertanian kelapa pandan dan kebun pisang barangan, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan pesantren serta masyarakat sekitar,” jelas Gus Jasmi.
Selain itu, ia menambahkan bahwa usaha-usaha yang dikembangkan di Pondok Pesantren Al-Itqon juga bertujuan untuk menciptakan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari sektor swasta maupun pemerintah, guna memperkuat fondasi ekonomi pesantren. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan pesantren yang mandiri secara finansial serta mampu memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, usaha-usaha pesantren ini telah berjalan dengan baik. Selain kebun kelapa pandan, kami juga memiliki kebun pisang barangan. Ini semua berkat kerja keras bersama, serta dukungan dari pihak-pihak eksternal, termasuk PT Inalum yang telah memberikan perhatian dan dukungan terhadap pengembangan ekonomi pesantren,” ujarnya
PT Inalum, salah satu perusahaan BUMN di wilayah tersebut, dinilai sangat membantu dalam mendukung pengembangan usaha pesantren. Dengan adanya dukungan ini, Pesantren Al-Itqon semakin optimis untuk terus mengembangkan potensi pertanian sebagai sumber penghidupan yang berkelanjutan.
Gus Jasmi berharap usaha yang dikembangkan di pesantren ini bisa menjadi contoh kemandirian bagi pesantren lain di Kabupaten Batu Bara, tetapi juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kemandirian ekonomi pesantren harus bisa terwujud melalui pengelolaan unit-unit usaha yang dikelola dengan baik dan profesional. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi pesantren lain untuk terus bergerak maju,” pungkasnya.
Dengan adanya pengembangan ini, Pondok Pesantren Al-Itqon menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang mandiri dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya." tandasnya. (Boy)