LDberita.id - Batubara, Senin, Dalam upaya melestarikan budaya lokal, Bupati Batu Bara terpilih, H. Baharuddin Siagian, mengeluarkan arahan terkait penggunaan pakaian adat Melayu Batu Bara di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, Jonnis Marpaung, S.Pd., yang menilai kebijakan tersebut sebagai upaya strategis untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya dan kearifan lokal.
Jonnis Marpaung menegaskan bahwa Dinas Pendidikan akan mengimplementasikan kebijakan ini secara menyeluruh di kalangan tenaga pendidik dan peserta didik. “Kami sangat mendukung program Pak Bupati karena ini bukan hanya soal melestarikan budaya, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter bagi generasi muda. Dengan mengenakan pakaian adat Melayu Batu Bara, para siswa akan semakin mengenal dan mencintai warisan budaya daerah mereka,” ujar Jonnis, Senin (10/2/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kebijakan ini juga akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah. Dengan begitu, siswa tidak hanya mengenakan pakaian adat, tetapi juga memahami nilai-nilai historis dan filosofi di baliknya. “Pakaian adat Melayu, seperti songket dan Teluk Belanga, bukan sekadar busana, tetapi mencerminkan identitas masyarakat Batu Bara yang penuh dengan nilai-nilai luhur,” tambahnya.
Selain aspek pendidikan, kebijakan ini juga diyakini mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, khususnya bagi para pengrajin kain songket dan busana adat di Kabupaten Batu Bara. Dengan meningkatnya permintaan terhadap pakaian adat, industri kreatif berbasis budaya lokal akan semakin berkembang, membuka peluang usaha, serta meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.
Sejalan dengan visi kepemimpinan H. Baharuddin Siagian yang menekankan pentingnya pembangunan berbasis budaya dan ekonomi kerakyatan, kebijakan ini menjadi bagian dari strategi besar dalam menjaga identitas daerah sekaligus memberdayakan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Batu Bara akan terus mendorong sinergi antara berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan, demi mewujudkan Batu Bara yang berdaya saing dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan generasi muda Batu Bara dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki rasa bangga terhadap budaya daerahnya. (End)