LDberita.id - Agenda Menteri Sosial RI dalam kunjungan kerja adalah menyapa masyarakat Sumatera Utara," kedatangan Mensos Juliari untuk memastikan bantuan sosial sampai dan perasaan manfaatnya untuk masyarakat terdampak pandemi. Kamis (12/11/2020), di Balai Karya Murni Perdagangan, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun.
Saya tinggalkan salam Bapak Presiden kepada masyarakat di Sumatera Utara," Saya hadir ke berbagai kota di tanah air termasuk Sumatera Utara, untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi, katanya saat menyaksikan penyaluran BST di Balai Pertemuan di Kelurahan Perdagangan, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun.
Mensos berkesempatan berkunjung ke sejumlah titik di Sumatera Utara. Di bawah menyaksikan pencairan Bansos Tunai (BST) di Kelurahan Perdagangan, dan Kantor BPR Bandar Jaya untuk menyerahkan bantuan kepada pesantren dan gereja senilai Rp1 miliar, di Simalungun.
Mensos Juliari juga bertemu dengan pendamping PKH di Siantar Utara dan di Kota Medan.
Dalam kesempatan itu, Mensos menyatakan, pemerintah bertindak cepat dalam krisis dampak Covid-19, baik dari aspek kesehatan, perlindungan sosial maupun penguatan perekonomian.
Hal ini untuk memastikan masyarakat mendapat bantuan di tengah masa sulit akibat pandemi.
“Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada semua pembantunya termasuk kami para menteri untuk memastikan masyarakat tidak ada yang kelaparan.
Kemensos yang bina di bidang perlindungan sosial, segera melakukan program refocussing dan realokasi anggaran dan selanjutnya menyalurkan berbagai bansos untuk masyarakat terdampak pandemi,” katanya.
Dalam tugas penanganan dampak pandemi, Kementerian Sosial berada dalam penyelenggaraan program jaring pengaman sosial (JPS). Kemensos menerapkan berbagai bantuan sosial (bansos) baik itu reguler bansos khusus dan bansos tambahan.
“BST ini adalah salah satu bansos khusus untuk membantu mengurangi beban masyarakat yang tertekan oleh pandemi. Semoga bantuan ini bermanfaat gunakan bantuan ini sebaik-baiknya jangan dipakai untuk membeli rokok,” ucapnya.
Tak lupa ia mengingatkan, bahwa bansos sifatnya sementara. Ia berharap masyarakat dan kepala daerah mampu menciptakan aktivitas, dan program yang bersifat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Bansos ini sifatnya sementara. Tidak terus menerus. Jadi saya mengharapkan pemerintah dan masyarakat bisa mencari terobosan sehabis mengembangkan program pemberdayaan ekonomi rakyat,” urainya.
Ia berpesan kepada pemerintah daerah untuk mengecek penerima bantuan bila sudah “naik kelas” untuk tidak diberikan bantuan lagi. “Bantuan bisa untuk mereka yang belum mendapat bantuan jadi ada keadilan,” kata Mensos.
“Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak, jajaran Kemensos, pemerintah daerah, direksi PT Pos Indonesia, para pendamping dan semua pihak yang telah membantu atas kerja sama dan kerja keras kita semua, Program BST ini bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Provinsi Sumatera Utara mendapat Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI berupa, Program Sembako sejumlah 768.882 KPM, dengan nilai Rp1.657.086.100.000; BST dengan jumlah 558.759 KPM senilai Rp.2.244.623.900.000, Bantuan Sosial Tunai (Non PKH) sebanyak 16.385 KPM, dengan nilai Rp.8.192.500.000,
Dalam kesempatan ini, Bupati Batubara Ir. H.Zahir, M.AP turut hadir dalam menyambut kedatangan Menteri Sosial RI Bapak Juliari P. Batubara dalam penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahun 2020 Kementerian Sosial Republik Indonesia." pungkasnya. (Am)
.jpg)





