Sumut

GP Ansor Banser Salurkan Bantuan Rp3,5 Miliar untuk Pulihkan Tiga Provinsi Terdampak

post-img
Foto : Gerakan Pemuda (GP) Ansor melalui Banser Tanggap Bencana (Bagana) bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp3,5 miliar sebagai bentuk solidaritas lintas daerah, Minggu (7/12/2025)

LDberita.id - Langkat, Di tengah duka panjang yang menyelimuti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat akibat bencana hidrometeorologi yang memporak-porandakan ribuan rumah serta fasilitas publik.

Gerakan Pemuda (GP) Ansor melalui Banser Tanggap Bencana (Bagana) bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp3,5 miliar sebagai bentuk solidaritas lintas daerah.

Bantuan tersebut mencakup kebutuhan pokok, perlengkapan darurat, hingga dukungan logistik untuk pos-pos pengungsian yang masih bertahan akibat kerusakan masif.

Kehadiran Ansor–Banser menjadi angin segar bagi ribuan penyintas yang hingga kini masih membutuhkan uluran tangan, di tengah proses penanganan yang berjalan lambat dan tantangan koordinasi di lapangan.

Ketua Umum GP Ansor, H. Addin Jauharudin, dalam arahannya menegaskan bahwa Bagana harus hadir bukan hanya sebagai pengantar bantuan, tetapi sebagai pendamping masyarakat yang benar-benar memahami kebutuhan psikologis dan sosial para korban.

“Apapun yang dibutuhkan, kerahkan semua energi dan tenaga. Jika sekolah rusak, segera diperbaiki, dibersihkan, dicat, sampai kembali layak. Kita membutuhkan anak-anak tetap belajar, sebab masa depan generasi Indonesia tidak boleh terganggu hanya karena respons kita tidak sigap,” tegas Ketum Addin saat serah terima bantuan di Deli Serdang, Minggu (7/12/2025),

Pesan tersebut menjadi penegasan bahwa pendidikan adalah prioritas yang tidak boleh terhenti. Kerusakan sekolah di tiga provinsi terdampak tidak hanya menghilangkan ruang belajar, tetapi juga mencabut rasa aman anak-anak generasi masa depan yang paling mudah terluka ketika bencana datang.

Di tengah banyaknya keluhan masyarakat mengenai minimnya pendampingan kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu-ibu, atau anak-anak, Bagana mencoba hadir untuk mengisi ruang yang sering luput ini. Pendataan medis ringan, layanan psikososial, hingga penguatan dapur umum menjadi fokus utama.

Langkah cepat Ansor–Banser ini sekaligus menjadi contoh bahwa penanganan bencana tidak boleh hanya formalitas seremonial, tetapi harus nyata di lapangan: hadir, bekerja, membersihkan, memperbaiki, dan memastikan masyarakat kembali berdiri.

Melalui bantuan ini, GP Ansor mengingatkan bahwa kepedulian sesama adalah kunci mempercepat pemulihan. Di saat sebagian masyarakat masih berjuang tanpa tempat tinggal layak, solidaritas nasional harus selalu menjadi prioritas, bukan pilihan.

Semoga bantuan Ansor–Banser ini menjadi penyembuh luka bagi para penyintas dan memotivasi lebih banyak elemen bangsa untuk turun tangan. Mari kita panjatkan doa bersama untuk Sumatera agar segera pulih, bangkit, dan kembali menata harapan." tandasnya. (Roy)

Berita Terkait