LDberita.id - Batubara, Seolah berlomba dengan waktu, selama lima hari dari 19 hingga 24 Agustus 2024, Tim Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Banda Aceh bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dengan penuh semangat didampingi oleh Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Batu Bara, menjalankan surveilans penyakit tular vektor di Batu Bara.
Konon, ini adalah upaya mulia untuk mengidentifikasi dan mengendalikan penyebaran penyakit seperti, Demam berdarah, Malaria, Filariasis, dan Diare.
Namun, di balik segala kesibukan itu, pertanyaan yang tak terelakkan muncul, apakah ini benar-benar usaha tulus atau sekadar pertunjukan sandiwara demi mencuri perhatian publik. Kata Ramli dalam sebuah pernyataannya, di lima Puluh Pesisir. Rabu (28/08/2024).
Ramli Sinaga, mengatakan bahwa surveilans ini mungkin tak lebih dari sebuah pencitraan. “Surveilans ini bagaikan menanam pohon tanpa akar, berkilau di permukaan tapi rapuh di dalam. ujar Ramli.
Mengapa Dinas P2KB Batu Bara selalu menjadi objek penelitian pihak luar. Kita ini sebenarnya ingin sehat atau sekadar menjadi 'Tempat Penelitia' yang terus diawasi dari jauh?” tanya Ramli dengan nada sedih.
Ramli mengusulkan solusi yang seharusnya Dinkes P2KB Batu Bara sudah lama dipertimbangkan jika memang niatnya ingin serius, mendirikan Laboratorium Daerah yang mandiri.
Ia menegaskan bahwa Rumah Sakit PTC di Batu Bara bisa dan harus dijadikan pusat laboratorium yang mampu menangani persoalan kesehatan warga Batu Bara tanpa perlu bergantung pada lembaga luar.
“Cukup sudah menjadi objek penelitian! Apakah kita harus terus menunggu hasil survei dari luar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di halaman rumah kita sendiri?” ujarnya.
Lebih lanjut, Ramli menantang Dinas P2KB untuk melibatkan putra-putri terbaik Batu Bara dalam mencari solusi.
“Bukankah lebih bijaksana jika kita melibatkan anak-anak Batu Bara dalam mencari solusi dari pada menjadikan mereka bahan uji coba pihak luar? Sampai kapan kita akan terus-menerus menjadi laboratorium berjalan bagi orang lain.
Mengapa Batu Bara selalu menjadi tempat 'favorit' dalam penelitian penyakit malaria dan sejenisnya. Di mana sebenarnya pungsi dari Dinas P2KB Batu Bara untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada, ucapnya
Ramli tidak berhenti di situ. Ia juga menyoroti peran Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan PPKB Batu Bara,“Selama tahun 2024 lebih dari 230 orang warga Batu Bara terkena malaria.
Apa saja yang dilakukan Dinas P2KB untuk menyelamatkan mereka. Apakah mereka hanya duduk manis sambil menunggu laporan penelitian.
Bagaimana tanggung jawab Kabid P2P dalam mewujudkan Batu Bara yang bebas dari malaria dan nyamuk menular, Berapa anggaran yang sebenarnya telah digelontorkan, dan sejauh mana dana tersebut benar-benar digunakan untuk menyelesaikan masalah ini," tanyanya
Lebih memprihatinkan lagi, Terkait kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tidak memadai akibat kelalaian dinas terkait.
“Seharusnya, sebelum mereka sibuk mengerjakan surveilans, lihatlah terlebih dahulu Pustu yang hampir roboh. Apa gunanya surveilans ini jika infrastruktur dasar kesehatan kita berada dalam kondisi mengenaskan.
Dinas P2KB Batu Bara tampaknya lebih sibuk dengan pencitraan dari pada dengan tugas mereka yang sebenarnya,” sindir Ramli dengan air mata yang berlinang tak dapat ditutupi.
Masyarakat Batu Bara tentu tidak hanya membutuhkan laporan dan angka-angka, tetapi juga tindakan nyata.
“Cukup sudah bermain-main dengan data, masyarakat Batu Bara berhak tahu apa hasil dari survei dan penelitian yang dilakukan, serta bagaimana Dinas P2KB Batu Bara akan menanggapi ancaman kesehatan ini secara nyata, bukan hanya dengan janji-janji manis yang berakhir di angan-angan saja.
Ini menjadi cermin yang memaksa Dinas P2KB Batu Bara untuk berkaca dan mempertanyakan kembali, apakah mereka benar-benar bekerja untuk rakyat atau hanya sibuk mempertahankan citra.
Jika surveilans ini tidak dibarengi dengan tindakan yang nyata dan berkelanjutan, maka semua ini tak lebih dari sekadar omong kosong yang membodohi warganya sendiri.
Sudah saatnya Dinas Kesehatan P2KB Batu Bara bangkit dari tidur panjangnya dan benar-benar menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab." tandasnya. (Boy)
.jpg)





