Batubara

Dana Reses DPRD Batu Bara Rp2,5 Miliar, Rakyat Menanti Perubahan yang Tak Kunjung Datang

post-img
Foto : Kantor DPRD Kabupaten Batu Bara yang terhormat

LDberita.id - Batubara, Fauzi, aktivis Garuda Wicak Sakti Kabupaten Batu Bara, kembali mengkritik alokasi anggaran reses anggota DPRD Kabupaten Batu Bara yang terealisasi tahun 2023 dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD Batu Bara mencapai Rp2.554.388.050,

Dana besar yang seharusnya digunakan untuk menampung aspirasi masyarakat itu, menurutnya, tak memberi dampak nyata terhadap perbaikan infrastruktur atau kesejahteraan warga.

Bahkan, menurut Fauzi, hasil reses justru tidak terasa di lapangan, khususnya di desa-desa yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih, ujar Fauzi, Rabu (29/01/2025).

"Berapa banyak warga yang berharap agar hasil reses ini dapat memperbaiki jalan-jalan desa yang rusak parah, Berapa banyak petani yang menunggu perhatian terhadap irigasi yang selama ini terabaikan," Tapi apa yang kita lihat. Semua tetap sama, bahkan semakin buruk.

Anggaran miliaran ini hanya menguap tanpa hasil," ujar Fauzi, mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap ketidakpastian perbaikan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Batu Bara.

Dari hasil reses yang terkesan rutin dan formalitas, faktanya justru menciptakan ironi. Jalan-jalan desa yang menghubungkan antar wilayah dalam keadaan rusak parah, penuh lubang, dan tak kunjung diperbaiki.

Begitu juga dengan irigasi petani yang sudah lama tidak terawat, mengancam produksi pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat, ucap Fauzi

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, anggota DPRD diamanahkan untuk mengawal kebijakan yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, termasuk alokasi anggaran yang berpihak pada pembangunan daerah.

Namun, dengan pembangunan infrastruktur yang stagnan dan program kesejahteraan masyarakat Batu Bara yang jauh dari harapan, para wakil rakyat di Batu Bara tampaknya melupakan esensi dasar tugas mereka.

Fauzi menegaskan, kepercayaan rakyat tidak bisa ditukar dengan angka-angka anggaran yang hanya dinikmati oleh segelintir orang.

Jika reses hanya menjadi ajang pencitraan tanpa hasil nyata, maka itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap hak rakyat untuk mendapatkan pelayanan dan infrastruktur yang layak. Masyarakat Batu Bara membutuhkan solusi, bukan sekadar janji kosong yang hanya menghiasi laporan tahunan.

"Anggaran reses seharusnya bisa menjadi titik tolak perbaikan, tapi kenyataannya, banyak warga yang mempertanyakan, Kemana dana miliaran ini," Apa yang bisa mereka rasakan dari hasil reses yang katanya menampung aspirasi rakyat.

Jalan rusak masih menghambat akses, irigasi petani terbiarkan, dan kemajuan infrastruktur masih jauh dari harapan. Jika ini terus berlanjut, jangan heran jika masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap wakilnya," tegas Fauzi

Kini saatnya anggota DPRD Batu Bara untuk benar-benar menepati janji mereka kepada rakyat, tidak ada lagi ruang untuk pembenaran atau alasan.

Jika dana besar yang dialokasikan untuk reses tidak membawa perubahan yang konkret, maka rakyat Batu Bara berhak untuk bertanya.

Apakah ini semua hanya menjadi permainan politik semata ataukah ada upaya sungguh-sungguh untuk memperbaiki nasib masyarakatnya sendiri." tandasnya. (Boy)

Berita Terkait