Batubara

Dana Infaq Siswa Diduga Menguap, Pembangunan Musholla MAN 50 Batu Bara Tak Jelas Arah

post-img
Foto : Kondisi bangunan Musholla MAN 50 Batu Bara yang tak kunjung selesai/dok

LDberita.id - Batubara, Keresahan mendalam disampaikan oleh salah satu wali murid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 50 Batu Bara terkait pengelolaan dana infaq siswa yang dihimpun setiap hari Jumat dengan dalih pembangunan musholla.

Hingga kini, penggunaan dana yang diperkirakan telah mencapai hampir Rp200 juta sejak tahun 2022 tersebut, justru tak menunjukkan tanda-tanda progres pembangunan apapun di lingkungan madrasah.

“Setiap Jumat anak-anak kami dikutip infaq. Kalau dihitung, jumlah siswa sekitar 889 orang dan setiap minggu terkumpul lebih dari satu juta rupiah. Kalau dikalikan setahun, sudah lebih dari Rp48 juta. Dan sejak 2022 sampai sekarang, mestinya sudah lebih dari Rp192 juta,” ujar wali murid yang enggan disebutkan namanya, kepada media. Sabtu (31/05/2025),

Namun, harapan para orang tua untuk melihat pembangunan musholla sebagai bentuk pemanfaatan dana keagamaan justru pupus. Hingga tahun 2025 ini, tidak ada satu pun batu bata atau pondasi yang tampak sebagai awal pembangunan.

Lebih ironis lagi, pihak madrasah, khususnya Kepala Sekolah Erwin Parlindungan Nasution, tidak pernah menyampaikan laporan keuangan secara terbuka kepada wali murid maupun komite madrasah.

“Kami sangat kecewa. Ini bukan soal besar atau kecilnya uang, tapi soal tanggung jawab dan kejujuran dalam mengelola dana yang notabene bersumber dari siswa untuk tujuan mulia. Transparansi itu nihil. Musholla tidak ada, laporan pun tak pernah diumumkan,” tambahnya.

Kemenag Sumut Diduga Abai, Perlu Evaluasi Menyeluruh

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar, ke mana sebenarnya dana infaq tersebut mengalir," Jika pengumpulan dana sudah berlangsung selama tiga tahun lebih tanpa kejelasan penggunaan, ini adalah bentuk kelalaian administratif dan moral yang serius.

Terlebih, sebagai madrasah negeri di bawah Kementerian Agama, pengawasan terhadap tata kelola dana internal seharusnya dilakukan secara berkala.

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara didesak untuk segera turun tangan dan melakukan audit serta evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kepala MAN 50 Batu Bara, Erwin Parlindungan Nasution.

Publik butuh kejelasan dan bukti nyata bahwa lembaga pendidikan tidak dijalankan seperti koperasi tertutup tanpa akuntabilitas.

“Kami minta Kemenag Sumut segera membentuk tim investigasi independen. Kepala sekolah harus dievaluasi. Jika terbukti lalai atau menyalahgunakan wewenang, maka sudah selayaknya lakukan evaluasi,” tegas salah satu tokoh pendidikan di Kabupaten Batu Bara.

Menjaga Marwah Madrasah, Menjaga Amanah Umat

MAN sebagai institusi pendidikan berbasis keagamaan seharusnya menjadi teladan dalam integritas. Namun kasus ini mencoreng marwah madrasah sebagai lembaga yang mestinya mengajarkan dan mencontohkan nilai-nilai kejujuran, amanah, dan tanggung jawab.

Jika dugaan ini dibiarkan tanpa penindakan tegas, maka kepercayaan publik terhadap madrasah akan terkikis.

Bukan hanya siswa dan wali murid yang dirugikan, tetapi juga citra Kementerian Agama yang bertanggung jawab langsung terhadap pengawasan sekolah-sekolah di bawah naungannya.

Dan sampai saat belum ada klarifikasi resmi dari Kepala MAN 50 Batu Bara maupun dari pesan whatsappnya terkait pembangunan tersebut." pungkasnya. (Boy)

Berita Terkait