Medan

Zurriyat Datuk Setiawangsa Gelar Musyawarah Akbar: Merawat Warisan, Menyatukan Langkah

post-img
Foto : Keluarga besar Zurriyat Datuk Setiawangsa Pagurawan Batu Bara menggelar Musyawarah Akbar Kedatukan, di Rumah Aspirasi Romo Centre, Jalan Bunga Baldu II No. 25, Medan Selayang. Minggu (8/6/2025)

LDberita.id - Medan, Dalam semangat pelestarian budaya dan penguatan tatanan adat, keluarga besar Zurriyat Datuk Setiawangsa Pagurawan Batu Bara menggelar Musyawarah Akbar Kedatukan, di Rumah Aspirasi Romo Centre, Jalan Bunga Baldu II No. 25, Medan Selayang. Minggu (8/6/2025),

Musyawarah ini dihadiri delapan dari lima belas zurriyat utama Kedatukan Pagurawan, yang merupakan keturunan langsung dari tokoh-tokoh sentral dalam sejarah adat dan kepemimpinan tradisional Pagurawan. Hadir dalam forum tersebut antara lain: Datuk M. Nurdin (Datuk Tua), Datuk Sanding, Datuk Besar, Datuk Abdul Hamid (Datuk Gajah), OK Nongah, Incik Maznah, Incik Deah, dan Incik Dewi. Agenda ini menjadi momentum strategis untuk membangun konsensus bersama di tengah dinamika internal dan eksternal keluarga besar kedatukan.

Dalam forum tersebut, OK Nizar menyampaikan komitmen penuh untuk segera membentuk struktur kepengurusan formal Kedatukan Pagurawan, yang akan menjadi dasar tata kelola zurriyat ke depan. Dalam pernyataannya, OK Nizar menegaskan bahwa jabatan adalah amanah dan bukan hak istimewa yang mutlak.

Oleh karena itu, jika di kemudian hari tidak lagi mampu mengemban visi dan misi kedatukan secara utuh, ia siap menyerahkan mandat tersebut kepada Drs. Muhammad Akhyar, M.A., yang berasal dari Zurriyat Datuk Gajah.

Sebagai langkah konkret penguatan internal dan pengelolaan potensi kekeluargaan, musyawarah juga menghasilkan Nota Kesepahaman antara Yayasan Zurriyat Datuk Setiawangsa dan PT Inter Tama Sinergi selaku mediator dan mitra pengembangan aset. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Yayasan, Ir. Muhammad Ihsan, sebagai representasi legal zurriyat dalam menjalin kemitraan strategis yang bertanggung jawab.

Nota kesepahaman tersebut mencakup kerja sama dalam bidang konsolidasi data zurriyat, pelestarian situs-situs warisan leluhur, serta penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan terhadap persoalan hak waris dan kepemilikan aset keluarga besar Kedatukan Pagurawan.

“Kerja sama ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan historis dalam menjaga warisan leluhur kami. Melalui langkah ini, kami berharap hubungan antar zurriyat semakin erat, dan persoalan-persoalan yang mengemuka dapat disikapi secara arif dan bermartabat,” ujar Ir. Muhammad Ihsan dalam sambutannya.

Musyawarah Akbar ini juga menegaskan pentingnya regenerasi kepemimpinan adat yang adaptif terhadap zaman tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan. Para peserta sepakat bahwa keberadaan lembaga adat zurriyat tidak hanya simbolis, melainkan memiliki peran sosial, budaya, dan bahkan ekonomi yang relevan dalam konteks masyarakat kekinian.

Musyawarah ditutup dengan pembacaan doa dan komitmen bersama untuk menjaga persatuan, membangun tata kelola kedatukan yang transparan, serta mengedepankan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan strategis keluarga besar." pungkasnya. (Roy)

Berita Terkait