LDberita.id - Batubara, Pasca pelantikan anggota DPRD Kabupaten Batu Bara pada 25 November 2024, proses pembentukan fraksi masih terkatung-katung tanpa solusi jelas.
Satu bulan berlalu, para wakil rakyat tampak sibuk berdebat soal kepentingan politik antar partai, sementara rakyat yang mereka wakili tetap bergelut dengan persoalan nyata, jalan tani yang semakin hancur tanpa perbaikan.
Pengamat sosial Kabupaten Batu Bara, Ramli Sinaga, dalam wawancaranya dengan LadangBerita.id, melontarkan kritikan terhadap para anggota dewan.
“Rakyat tidak butuh fraksi dari wakil rakyatnya. Yang mereka butuhkan adalah solusi atas kegelisahan mereka, ujarnya.
Salah satunya, perbaikan jalan tani di Desa Titi Merah kecamatan lima Puluh Pesisir, yang rusak parah tanpa perhatian dari para wakilnya yang duduk di kursi empuk,” tegas Ramli, Rabu (25/12/2024).
Ramli menilai, keterlambatan pembentukan fraksi menunjukkan prioritas para wakil rakyat yang lebih mementingkan kepentingan partai dari pada kebutuhan rakyat.
"Padahal, jalan tani yang rusak ini adalah urat nadi perekonomian petani Batu Bara. Jika mereka tak mampu memperjuangkan ini, untuk apa mereka dipilih?" sindirnya.
Sementara itu, petani di berbagai desa terus menghadapi tantangan besar akibat infrastruktur yang rusak.
Truk pengangkut hasil tani kerap terperosok, dan petani terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi. Kondisi ini semakin mempersulit mereka yang sudah terhimpit oleh harga hasil tani yang tidak stabil.
Seharusnya, lanjut Ramli, anggota dewan memahami bahwa mandat mereka adalah memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan menjadi alat tawar-menawar kepentingan partai.
"Jalan tani itu simbol dari jeritan rakyat. Tapi sepertinya para wakil kita lebih sibuk dengan pembentukan fraksi yang tak kunjung selesai. Jika begini terus, rakyatlah yang jadi korban," tambahnya.
Dalam konteks ini, Ramli juga mendesak masyarakat untuk lebih kritis. "Jika wakil rakyat tak mau mendengar, rakyat harus lebih keras bersuara. Jangan biarkan mereka lupa siapa yang memberi mereka amanah," ujarnya.
Kondisi ini menjadi peringatan bagi para anggota DPRD Kabupaten Batu Bara. Rakyat tidak akan menunggu selamanya.
Jika mereka terus larut dalam politik internal tanpa memberikan hasil nyata, kepercayaan masyarakat pada mereka akan semakin menipis.
Apakah para wakil rakyat ini akan terus berkutat dengan urusan fraksi, atau mulai menjejak bumi dan memperhatikan suara petani yang terpinggirkan." tandasnya. (Boy).