LDberita.id - Batubara, Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara mengadakan konferensi untuk memilih pemimpin baru lima tahun ke depan. Kegiatan yang dilaksanakan di laksanakan Musholla Al-Ikhlas Indrapura Kecamatan Air Putih, pada Jum’at (2/09/2022).
Turut hadir pada acara tersebut Rois Syuriah dan ketua tanfiziyah PCNU Kabupaten Batubara bersama pengurus harian lainnya. seperti Kiyai Tahan Siregar S.Ag, Camat Air Putih, Kapolsek Indra Pura, Danramil 02/4P, Perwakilan Kantor Urusan Agama Kec. Air Putih, Majelis ulama Indonesia Kec. Air Putih, PD Alwashliyah, PD Muhammadiyah, dan tokoh Agama lainnya serta perwakilan dari pengurus BKM Musholla Al,ikhlas.
Rais Suriyah PCNU Kabupaten Batubara Kiyai Tahan Siregar S.Ag menyampaikan agar selalu semangat dalam menghidupkan paham Aswaja di tenga-tenga masyarakat yang sebagaimana menjadi rujukan warga NU dalam berdakwa, karena progra-program ulama NU untuk membimbing dan membawa manfaat bagi masyarakat, dan setiap kader dan warga NU harus bisa bersinergi dengan Pemerintah daerah khususnya Kecamatan Air Putih." ujanya.
Dalam kegiatan Konferensi Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Air Putih terpilih secara aklamasi serta memutuskan dalam hasil rapat yaitu ketua Rais Suriyah, Ust Masrin Banurea MPd. dan sebagai Ketua Tanfiziyah, Ust Zulfikri Humaidi SPd.i.
Dalam sambutan Ust. Zulfikri Humaidi SPd, dia berharap agar kedepan para pengurus MWC NU kecamatan Air Putih Batubara yang baru saja terbentuk supaya tetap Istoqamah dalam menjalan roda organisasi NU ini semoga kedepannya semakin membawa keberkah dan rahmat Allah serta manfaat bagi ummat khususnya,
Oleh sebab itu, perlu ada upaya untuk terus rekonsilisasi pemikiran-pemikiran tentang Aswaja. Tujuannya yakni menciptakan kesamaan visi dan misi untuk membangun dengan menjadikan rumusan Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai gabungan mazhab dan manhaj.
Dalam hal ini, perbedaan penafsiran oleh individu maupun kelompok merupakan hal yang tidak bisa dicegah. Namun, kita sebagai warga NUla yang harus kita cegah ialah upaya untuk mengubah dokumen resmi Jam’iyyah NU. Selain itu, perlu juga mencegah adanya upaya membuat penafsiran baru yang jauh berbeda dengan apa yang selama ini sudah digariskan oleh para ulama salaf panutan Nahdliyin. Wallahu a’lam. tutup Pimpinan tahfiz quraan Air Putih itu.
Editor: IPNU Batubara
.jpg)





