LDberita.id - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Mahasiswa Revolusioner (BMR) Tapanuli Bagian Selatan berunjuk rasa di Mapolres Tapanuli Selatan, pada Rabu, (02/03/2022). Mahasiswa menuntut Polres Tapsel untuk menangkap dan menahan Kadis PU dan Perkim Tapsel, karena diduga beperan dalam kerugian keuangan negara miliaran rupiah.

Dalam orasinya, Rony Ketua BMR menyampaikan telah terjadi korupsi di berbagai proyek pada dua dinas tersebut,

"Korupsi bukan hanya kejahatan yang merugikan keuangan negara, tetapi berdampak pada seluruh program pembangunan, kualitas pendidikan menjadi rendah, kualitas bangunan jadi rendah, mutu pendidikan jatuh, serta kemiskinan tidak tertangani, kita minta aparat tangkap semua koruptor," ujar Rony dalam orasinya.

Lebih jauh Rony menyampaikan, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Anggaran 2019 Nomor: 35.B/LHP/XVIII.MDN/04/2020 Tanggal 8 April 2020, di Dinas Perkim Tapsel terdapat kerugian keuangan negara mencapai puluhan miliar rupiah. Diantaranya kesalahan penganggaran sebesar Rp2.057.500.000 serta belanja modal pada Dinas Perkim sebesar Rp10.641.400.000.

Kemudian, di Dinas PU Tapanuli Selatan juga terjadi kerugian keuanga negara sesuai dengan, Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Anggaran 20219 Nomor: 35.B/LHP/XVIII.MDN/04/2020 Tanggal 8 April 2020.

"Kami mahasiswa meminta agar  penegak hukum seperti Polres Tapanuli Selatan jeli menangani kasus ini, sehingga koruptor bisa terjerat hukum," lanjut Rony dalam orasinya.

Usai berorasi, mahasiswa memberikan laporan temuan BPK RI kepada Polres Tapsel, untuk ditindaklanjuti.
Mahasiswa melanjutkann aksi unjuk rasa mereka di Kantor Dinas PU dan Dinas Perkim Tapanuli Selatan. (Ss/Rai)