Batubara

Sekantong Darah Pj Bupati Heri Wahyudi Tidak Cukup Menghapus Air Mata Petani Batu Bara di Tengah Krisis Kekeringan

post-img
Foto : Pj Bupati Batu Bara, Heri Wahyudi Marpaung, S.STP, M.AP., saat mengikuti donor darah, di RS Bidadari, Desa Sukaraja, Kecamatan Air Putih, Kamis (01/08/2024)

LDberita.id - Batubara, Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, Heri Wahyudi Marpaung, S.STP, M.AP., baru-baru ini mendapatkan pujian setelah berpartisipasi dalam acara donor darah yang diadakan, di RS Bidadari, Desa Sukaraja, pada Kamis, 1 Agustus 2024.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr. Deni, Direktur RS Bidadari Batu Bara dr. Theren, Sekretaris PMI Batu Bara, dan sejumlah peserta lainnya.

Meskipun Heri Wahyudi mendapatkan pujian atas partisipasinya dalam donor darah sebuah tindakan yang dianggap mulia itu, namun disisi lain terkait ketidakcocokan antara aksi tersebut dan krisis kekeringan air yang melanda kawasan petani Batu Bara.

Para petani di wilayah ini saat ini berjuang menghadapi kekeringan yang parah, mengancam sumber penghasilan mereka yang bergantung pada hasil sawah.

Ramli Sinaga, pengamat sosial Batu Bara, dengan tegas mengkritik tindakan tersebut. "Donor darah Pj Bupati mungkin tampak sebagai upaya kemanusiaan, namun tidak lebih dari sekadar simbolis di tengah bencana kekeringan air yang menghancurkan kehidupan petani Batu Bara," kata Ramli.

"Petani kita sedang berada di ambang kebangkrutan. Mereka tidak hanya kehilangan pendapatan, tetapi juga menghadapi ancaman terhadap kelangsungan hidup keluarga mereka.

Ramli menilai bahwa tindakan Pj Bupati hanya menambah luka bagi petani yang sudah terluka.

"Ketika Pj Bupati Heri Wahyudi hanya menyumbangkan sekantong darah, petani di lapangan berjuang untuk memastikan anak-anak mereka bisa makan dan bersekolah.

Kesedihan mereka jauh lebih dalam dan nyata dibandingkan dengan kontribusi donor darah yang hanya bersifat temporer dan tidak menyentuh akar masalah," tambah Ramli.

Ia juga menegaskan perlunya perhatian yang lebih serius dari pemerintah Batu Bara terhadap krisis kekeringan air yang berdampak langsung pada kehidupan rakyat petani Batu Bara.

Tindakan nyata dan solusi jangka panjang, bukan hanya aksi simbolis, diharapkan bisa segera diambil untuk menyelamatkan petani dan keluarga mereka dari penderitaan yang semakin mendalam," tandasnya. (Boy)
 

Berita Terkait