LDberita.id - Batubara, Komitmen Penggerak Penyantun Duafa (PPD) Kabupaten Batubara dalam membantu sesama kembali ditunjukkan melalui rampungnya program bedah rumah bagi Ibu Yusnidar, warga kurang mampu di Dusun II, Desa Guntung, Kecamatan Lima Puluh Pesisir.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari gerakan sosial berbasis keikhlasan yang terus dijaga oleh PPD sejak awal berdiri.
“Alhamdulillah, pembangunan rumah Ibu Yusnidar sudah selesai dan siap ditempati. Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim PPD dan para relawan yang tetap istiqamah dalam menjalankan misi kemanusiaan,” ujar Khairus Zaman, Koordinator PPD Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Jumat (02/5).
Bedah rumah ini bukanlah program pertama yang dijalankan PPD. Organisasi yang lahir dari kegelisahan sosial para pemuda dan tokoh masyarakat Titi Merah ini secara konsisten menjalankan berbagai aksi sosial, mulai dari santunan dhuafa, bantuan pendidikan, hingga layanan kesehatan gratis bagi masyarakat marginal.
Menurut Zaman, prinsip utama yang dipegang PPD adalah keberlanjutan, transparansi, dan semangat gotong royong. Ia menekankan bahwa gerakan ini tidak berorientasi pada popularitas, melainkan pada kemurnian niat untuk membantu mereka yang membutuhkan.
“Kami tidak bekerja sendiri. Dukungan luar biasa datang dari berbagai pihak, termasuk donatur dari Malaysia, masyarakat yang ada dikampung kami, serta Ikatan Ponsel Batubara (IPB), yang turut andil dalam mewujudkan rumah layak huni bagi Bu Yusnidar.
Rumah yang sebelumnya berdinding papan lapuk dan beralaskan tanah, kini telah berdiri kokoh dengan struktur permanen yang aman dan nyaman. Perubahan ini menjadi simbol harapan baru bagi Bu Yusnidar dan keluarganya, sekaligus bukti bahwa solidaritas sosial di tengah masyarakat Batubara masih hidup dan tumbuh kuat.
PPD Kabupaten Batubara menegaskan akan terus melanjutkan program-program sosial serupa sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat.
Dalam waktu dekat, PPD berencana menargetkan beberapa titik rawan sosial lainnya untuk dilakukan pendataan dan aksi lanjutan.
“Selama masih ada warga yang tidur dalam kondisi tidak layak, selama itu pula kami akan terus bergerak dan berupaya maksimal mungkin,” tutup Khairus Zaman. (End)
.jpg)





