Politik

Pimpinan DPRD Baru, Harapan Masyarakat Batu Bara Tak Lagi Muluk, Awasi Dana Desa Itu Saja Sudah Cukup

post-img
Foto : Rapat paripurna yang digelar DPRD Kabupaten Batu Bara, telah diumumkan usulan calon pimpinan definitif masa jabatan 2024-2029, pada Senin (23/12/2024)

LDberita.id - Batubara, Dalam rapat paripurna yang digelar DPRD Kabupaten Batu Bara, telah diumumkan usulan calon pimpinan definitif masa jabatan 2024-2029, pada Senin (23/12/2024).

Dari tiga posisi utama, hanya dua yang berhasil ditetapkan, sementara satu lainnya masih menunggu keputusan dari partai politik terkait. Pengumuman ini diiringi dengan nada skeptis dari masyarakat yang semakin apatis terhadap kinerja wakil rakyat.

Berdasarkan hasil rapat, berikut calon pimpinan definitif yang diumumkan:

Ketua DPRD: Safii, SH, dari PDI Perjuangan, Wakil Ketua II: Rodial, dari Partai Keadilan Sejahtera, Wakil Ketua I: Masih kosong, karena belum turunnya surat keputusan dari DPP Partai Gerindra.

Sebuah prosesi yang seharusnya menjadi tonggak awal semangat baru dalam mewakili rakyat justru diramaikan dengan ketidaksiapan partai politik pemenang pemilu, khususnya dalam melengkapi struktur kepemimpinan.

Harapan Masyarakat Batu Bara Tak Muluk-Muluk

Di tengah pengumuman ini, masyarakat Batu Bara mengungkapkan harapan yang tidak terlalu tinggi. "Kami tidak meminta hal yang besar dari DPRD Batu Bara yang baru ini. Cukup awasi dana desa saja dengan serius, itu sudah lebih dari bagus," ujar salah satu warga.

Pernyataan ini mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap pola pengawasan yang selama ini dianggap lemah, terutama dalam pengelolaan dana desa yang sering kali diselimuti isu penyimpangan.

"Jangan lagi hanya jadi alat stempel kebijakan. Kalau dana desa diawasi dengan benar, masyarakat akan jauh lebih merasakan manfaatnya," tambah warga lainnya.

Awal yang Tidak Meyakinkan

Belum lengkapnya formasi pimpinan DPRD Kabupaten Batu Bara menunjukkan gejala klasik yang sering terjadi proses lamban, kurangnya komunikasi internal partai, dan minimnya urgensi untuk menuntaskan tugas-tugas awal. Hal ini tentu menambah daftar panjang kekhawatiran masyarakat Batu Bara terhadap efektivitas DPRD baru.

Apalagi, dengan tumpukan masalah di Kabupaten Batu Bara mulai dari kualitas pelayanan publik yang buruk hingga isu infrastruktur yang tak kunjung selesai rakyat tak lagi berharap banyak dari para wakilnya.

Mereka hanya ingin satu hal, pengawasan nyata terhadap penggunaan anggaran, terutama dana desa, agar tidak menjadi ladang bancakan pihak-pihak tertentu.

Catatan Penting untuk Pimpinan Baru

Rakyat tidak lagi membutuhkan pidato panjang atau janji-janji kosong. Jika pimpinan DPRD yang baru bisa memastikan dana desa digunakan sesuai dengan peruntukannya, itu sudah menjadi pencapaian besar.

Namun, jika pengawasan masih lemah, bukan tidak mungkin ketidakpercayaan masyarakat terhadap DPRD Kabupaten Batu Bara akan semakin menguat.

Dengan segala dinamika ini, masyarakat Batu Bara hanya bisa menunggu, apakah DPRD Batu bara yang baru ini akan membawa perubahan atau sekadar melanjutkan tradisi lama yang penuh dengan seremonial tanpa hasil nyata." tandasnya. (Boy)

Berita Terkait