Batubara

Pemkab Batu Bara Gandeng Bank Sumut, Petani Cabai Berpeluang Jadi Jutawan Baru

post-img
Foto : Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian bersama Kepala Cabang Bank Sumut Lima Puluh, Teddy Pribadie pada kegiatan sosialisasi petani cabai, di Desa Lubuk Cuik. Sabtu (08/03/2025)

LDberita.id - Batubara, Pemerintah Kabupaten Batu Bara terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan menggandeng sektor perbankan dalam memberikan akses permodalan dan literasi keuangan.

Salah satu inisiatif terbaru adalah program pemberdayaan petani cabai di Desa Lubuk Cuik, yang diinisiasi oleh Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, dalam kegiatan sosialisasi yang digelar, Sabtu (08/03/2025),

Bupati Baharuddin menegaskan visinya agar petani cabai di Batu Bara dapat menjadi "Orang Kaya Baru" (OKB) dengan memanfaatkan potensi sektor pertanian secara optimal.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Bupati Batu Bara, Syafrizal, SE, M.AP, Sekretaris Daerah Kabupaten Batu Bara, Kepala Dinas Pertanian, serta Kepala Cabang Bank Sumut Lima Puluh, Teddy Pribadie.

Kehadiran Bank Sumut dalam program ini menjadi bukti nyata peran strategis perbankan dalam mendukung kebijakan daerah melalui akses pembiayaan dan edukasi finansial bagi petani.

Sebagai lembaga keuangan daerah, Bank Sumut memiliki kewajiban untuk mendukung program pembangunan ekonomi lokal, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, ujar Teddy

Dalam konteks ini, Bank Sumut berperan sebagai agen pembangunan yang turut serta dalam pemberdayaan petani melalui penyediaan fasilitas keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Teddy Pribadie, Kepala Cabang Bank Sumut Lima Puluh, menyampaikan komitmen perbankannya untuk memberikan dukungan penuh kepada petani cabai di Batu Bara.

Bank Sumut akan menyediakan skema pembiayaan berbasis Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan dan tenor yang fleksibel, sehingga petani dapat memperoleh modal kerja tanpa terbebani risiko keuangan yang tinggi.

"Kami hadir untuk memastikan petani memiliki akses permodalan yang mudah dan terjangkau.

Selain itu, Bank Sumut juga siap memberikan pelatihan manajemen keuangan dan digitalisasi usaha agar petani cabai dapat berkembang lebih cepat dan kompetitif di pasar," ujar Teddy.

Lebih lanjut, Teddy menjelaskan bahwa program ini selaras dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19/POJK.03/2022 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan. Dalam regulasi tersebut, perbankan diharuskan untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.

Dalam pidatonya, Bupati Baharuddin Siagian menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batu Bara.

Ia mendorong para petani untuk tidak hanya bergantung pada metode konvensional, tetapi juga mengadopsi teknologi pertanian modern dan memanfaatkan akses perbankan untuk mempercepat pertumbuhan usaha mereka.

"Mulai hari ini, jangan ada lagi pesimisme. Satukan visi dan pikiran karena saya ingin petani cabai di Batu Bara menjadi Orang Kaya Baru.

Kita punya lahan subur, dukungan modal dari Bank Sumut, serta akses pasar yang luas. Yang kita butuhkan sekarang adalah kerja keras dan inovasi," ujar Bupati.

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Sumut atas komitmennya dalam mendukung sektor pertanian di Batu Bara.

Menurutnya, keberadaan perbankan yang proaktif dalam menyalurkan pembiayaan kepada petani merupakan bentuk implementasi nyata dari prinsip ekonomi kerakyatan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Program ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian dan Dinas UMKM, untuk memastikan bahwa para petani mendapatkan pendampingan teknis dalam manajemen produksi, pengolahan hasil panen, hingga pemasaran berbasis digital.

Dengan adanya ekosistem pertanian berbasis kolaborasi ini, diharapkan kesejahteraan petani cabai dapat meningkat secara signifikan dalam waktu dekat.Salah satu petani cabai di Lubuk Cuik, M. Soleh, mengungkapkan optimisme atas  program ini.

"Dulu kami hanya mengandalkan modal sendiri dan sering kesulitan saat panen tidak maksimal.

Sekarang, dengan adanya akses KUR dari Bank Sumut, kami bisa lebih leluasa mengembangkan usaha tanpa takut kekurangan modal. Saya yakin program ini akan membawa perubahan besar bagi kami," tuturnya.

Ke depan, Pemerintah Kabupaten Batu Bara menargetkan bahwa keberhasilan program ini dapat dijadikan model bagi daerah lain dalam memberdayakan petani melalui sinergi antara pemerintah, perbankan, dan dunia usaha.

Dengan langkah konkret yang terus diperkuat, harapan untuk menjadikan petani cabai sebagai "Orang Kaya Baru" bukan lagi sekadar impian, tetapi sebuah kenyataan yang dapat terwujud dalam waktu dekat.

"Ketika sektor pertanian maju, akses keuangan terbuka lebar, dan petani sejahtera, maka Batu Bara akan menjadi daerah yang kuat secara ekonomi. Mari bersama-sama kita wujudkan visi ini" pungkas Bupati Baharuddin Siagian. (End)

Berita Terkait