LDberita.id - Batubara, Bakal Calon Bupati Batubara, Zahir, tampaknya tetap tegar meski menghadapi badai kritik terkait statusnya sebagai tersangka dalam kasus hukum yang ditangani oleh Polda Sumatera Utara.
Dengan penuh keyakinan, Zahir menjalani pemeriksaan kesehatan di RSU Haji Medan sebagai bagian dari tahapan Pilkada serentak 2024.
Namun, di balik ketegaran itu, muncul sindiran tajam dari praktisi hukum Batu Bara, Nurizat, SH, yang tak ragu mengungkap realitas yang mungkin diabaikan oleh sebagian kalangan. tegas Izat, di lima Puluh, Sabtu (31/8/2024).
"Zahir saya pastikan sehat secara fisik, tidak ada penyakit tubuhnya. Tapi sayangnya, beliau sedang 'sakit' di mata hukum," ujar Nurizat.
Pernyataan ini, meski singkat, berhasil menyentil esensi permasalahan yang kini dihadapi Zahir." Bagaimana mungkin seseorang yang sehat secara fisik dan ingin memimpin kembali, namun di saat yang sama berstatus tersangka dalam kasus hukum, bisa dipercaya untuk membawa perubahan?
Nurizat tidak menyindir. Ucapannya mencerminkan kegelisahan masyarakat Batu Bara yang mempertanyakan integritas seorang calon pemimpin yang masih bergulat dengan masalah hukum.
"Kesehatan fisik bisa diperiksa di rumah sakit, tapi kesehatan moral dan integritas hanya bisa diuji di hadapan hukum dan masyarakat," lanjut Nurizat.
Dengan kata lain, meskipun Zahir lolos dari serangkaian tes kesehatan, tidak berarti ia bebas dari pertanyaan besar tentang kelayakan moralnya.
Di tengah hiruk-pikuk persiapan Pilkada Batu Bara, pernyataan Nurizat ini bak tamparan keras yang mengingatkan masyarakat dan praktisi hukum bahwa pemimpin yang hanya sehat fisik tidak cukup untuk memimpin daerah yang membutuhkan pembenahan mendalam.
Zahir mungkin bisa berdiri tegap dengan tubuh yang sehat, tetapi bisakah ia berdiri dengan tegap di hadapan hukum dan masyarakat Batu Bara yang menuntut keadilan?
Ironi ininya, ketika kita mengingat bahwa dalam beberapa bulan terakhir, kasus hukum yang menjerat Zahir bukanlah isu yang tersembunyi.
Publik tahu, Polda Sumatera Utara telah menetapkannya sebagai tersangka, dan hal ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang masa depan kepemimpinan di Batu Bara.
Namun, di tengah situasi yang serba tidak pasti ini, Zahir tetap melangkah maju, seolah-olah persoalan hukum yang melingkupinya hanyalah angin lalu.
Nurizat menyimpulkan dengan tegas, "Masyarakat Batu Bara tidak hanya membutuhkan pemimpin yang sehat fisik, tapi juga pemimpin yang memiliki kesehatan moral dan legalitas yang tak tercela.
"Kata-katanya menggemakan harapan bahwa Pilkada 2024 tidak sekadar menjadi ajang formalitas, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menegakkan keadilan dan integritas dalam kepemimpinan.
Akhirnya, Masyarakat Batu Bara kini dihadapkan pada pilihan sulit." Apakah mereka akan memberikan kepercayaan kepada seseorang yang meskipun sehat fisik, namun tengah 'sakit' di mata hukum?
Atau, apakah mereka akan mencari pemimpin baru yang tidak hanya bebas dari penyakit fisik tetapi juga bersih dari noda hukum dan moral?
Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi yang jelas, masyarakat Kabupaten Batu Bara kini menuntut lebih dari sekadar kesehatan jasmani, mereka menuntut kepemimpinan Batu Bara kedepan yang benar-benar sehat dalam segala aspek." tandasnya. (Boy)