Batubara

Layanan Kesehatan Gratis Harus Jadi Prioritas di Batu Bara, dr. Deni Sambut Program Presiden Prabowo

post-img
Foto : Kepala Dinas kesehatan P2KB Kabupaten Batu Bara, Dr. Deni Syahputra

LDberita.id - Batubara, Presiden Prabowo Subianto telah mencanangkan program pemeriksaan kesehatan gratis senilai Rp3,2 triliun, yang mencakup deteksi dini 14 jenis penyakit.

Program ini bertujuan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari balita hingga lansia, guna memastikan kesehatan terpantau sejak dini dan mencegah risiko penyakit serius.

Inisiatif besar ini diharapkan menjadi solusi nasional untuk meningkatkan taraf kesehatan rakyat Indonesia, termasuk di Kabupaten Batu Bara.

Dalam pidatonya saat memperingati hari ulang tahun, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik dan merata.

“Kesehatan adalah hak setiap warga negara, dan program ini dirancang untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang terabaikan dalam hal akses layanan kesehatan,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Batu Bara, Dr. Deni Syahputra, menyambut baik inisiatif ini dan berharap agar implementasi program di pusat dapat sejalan dengan kebijakan di daerah, katanya. Jumat (03/01/2025).

Ia juga menyoroti perbedaan kebijakan tarif pemeriksaan medical check-up bagi Calon Jamaah Haji (CHJ) di RSUD H. Ok Arya Zulkarnain, yang saat ini masih dikenakan biaya sesuai aturan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Program Presiden ini sangat relevan untuk Batu Bara. Kami akan segera berkoordinasi dengan Pj Bupati, RSUD, Bagian Kesra, dan Kementerian Agama wilayah Batu Bara untuk menyelaraskan kebijakan ini.

Harapannya, layanan medical check-up CHJ bisa digratiskan atau setidaknya mendapat potongan harga,” ujar Dr. Deni.

Deni menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis yang dicanangkan Presiden mencakup 14 jenis penyakit, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.

Program ini dirancang secara komprehensif dengan membagi layanan berdasarkan kelompok usia, mulai dari balita hingga lansia. “Ini langkah luar biasa untuk memastikan kesehatan masyarakat terpantau secara dini dan kualitas hidup mereka meningkat,” tegas Dr. Deni.

Dr. Deni juga menyarankan agar RSUD H. Ok Arya Zulkarnain menghentikan sementara pemeriksaan medical check-up bagi CHJ hingga ada solusi yang jelas.

Sebagai langkah konkret, ia menyatakan bahwa biaya pemeriksaan yang telah dibayarkan oleh 50 CHJ akan dikembalikan atau diberikan potongan sesuai dengan hasil koordinasi.

“Kami berkomitmen untuk memastikan pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Jika program nasional ini dapat diintegrasikan dengan kebijakan daerah, masyarakat Batu Bara akan mendapatkan manfaat besar,” tambahnya.

Langkah ini diharapkan menjadi awal perubahan positif di sektor kesehatan Kabupaten Batu Bara. Dengan dukungan pemerintah pusat melalui program Presiden Prabowo, layanan kesehatan diharapkan semakin inklusif, terutama bagi masyarakat kurang mampu.

Dr. Deni menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk mendukung implementasi program ini agar dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Program pemeriksaan kesehatan gratis yang mencakup deteksi dini 14 penyakit menjadi salah satu tonggak sejarah dalam sistem kesehatan Indonesia.

Di tingkat daerah, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan pelaksanaannya. Batu Bara, sebagai salah satu kabupaten dengan kebutuhan layanan kesehatan yang mendesak, diharapkan dapat mengadopsi program ini secara optimal.

Dengan implementasi yang baik, masyarakat Batu Bara akan merasakan manfaat langsung dari program ini, memperkuat komitmen pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera." tandasnya. (End)

Berita Terkait