Nasional

Kongres III ISNU, Strategi Mencetak Generasi Unggul Berkarakter

post-img
Foto : Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, Ketua terpilih hasil Kongres III ISNU, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, 29 November s/d 01 Desember 2024

LDberita.id - Balikpapan, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menyampaikan harapan besar kepada Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) untuk memperkokoh perannya dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Pernyataan ini disampaikan dalam Kongres III ISNU yang berlangsung, di Asrama Haji Balikpapan, Kalimantan Timur. Jumat (29/11/2024).

Kongres ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur Abdul Khaliq, dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) ISNU Ali Masykur Musa.

Dalam sambutannya, Kamaruddin Amin menegaskan bahwa ISNU memiliki posisi strategis dalam mendorong kemandirian bangsa, terutama di sektor sosial, ekonomi, dan pendidikan.

"ISNU harus menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan modern dan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin," ujar Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, visi Indonesia Emas 2045 membutuhkan kontribusi aktif dari berbagai pihak, termasuk organisasi keagamaan seperti ISNU.

Organisasi ini diharapkan mampu mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kuat dan akhlak mulia.

"ISNU harus memperkuat ideologi Pancasila, mendorong demokrasi yang sehat, dan mengembangkan ekonomi kreatif serta ekonomi hijau yang berkelanjutan," tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya inovasi berbasis nilai-nilai agama dalam memperkuat posisi Indonesia dalam peradaban dunia.

Kamaruddin menyoroti bahwa pembangunan Indonesia tidak hanya bertumpu pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan mentalitas bangsa.

"ISNU memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan generasi mendatang tetap menghormati tradisinya sekaligus mampu menjadi aktor perubahan di tingkat global," tegasnya.

Ketua Umum PP ISNU, Ali Masykur Musa, dalam pidatonya, menekankan bahwa ISNU dirancang sebagai wadah berkumpulnya intelektual, teknokrat, dan profesional Nahdlatul Ulama.

"ISNU adalah agregator intelektual dan profesional yang mampu menjawab tantangan transformasi di berbagai bidang, termasuk ekonomi, budaya, dan teknokrasi," ungkapnya.

Ali Masykur juga menegaskan bahwa ISNU memiliki tanggung jawab untuk mendukung agenda strategis nasional, terutama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Kader-kader intelektual NU ini kita persembahkan untuk bangsa dan Nahdlatul Ulama, guna menyongsong tantangan global," tuturnya.

Kamaruddin Amin mengajak seluruh anggota ISNU untuk menjadikan Kongres III ini sebagai momentum strategis dalam meneguhkan khidmah organisasi demi kemajuan bangsa.

"Mari kita bersama-sama melangkah menuju Indonesia yang lebih maju, dengan generasi emas yang berperadaban tinggi dan mampu menjadi pemimpin di kancah internasional," pungkasnya.

Kongres III ISNU menjadi tonggak penting dalam perjalanan organisasi ini. Dengan dukungan pemerintah, masyarakat, dan NU,

ISNU diharapkan dapat memainkan peran signifikan dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademis dan profesional, tetapi juga memiliki akar tradisi yang kuat dan visi global.

Organisasi ini diharapkan terus berinovasi untuk mendukung pembangunan bangsa yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing di era globalisasi." tandasnya. (End)

Berita Terkait