LDberita.id - Batubara, Pelaksanaan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Batu Bara menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan, termasuk Ramli Sinaga, Sekretaris Gerakan Aku Geram dan Anti Koruptor (Gagak) Batu Bara. Dalam sebuah pernyataan yang tegas, Ramli mengecam kegagalan implementasi program ini yang dinilainya merugikan masyarakat dan membebani keuangan daerah.
"Program UHC seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat Kabupaten Batu Bara untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau. ucap Ramli pada, Senin (1/07/2024).
Namun, realitas di lapangan menunjukkan sebaliknya. Warga harus melalui prosedur berbelit-belit dan seringkali tidak mendapatkan layanan yang dijanjikan," ujar Ramli dengan nada geram.
Ramli menyoroti bahwa warga Batu Bara seharusnya hanya perlu datang ke Puskesmas terdekat dengan menunjukkan KTP untuk mendapatkan rujukan ke rumah sakit tujuan.
Namun, di bawah kepemimpinan dr. Deni di Dinas Kesehatan Batu Bara, program ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Banyak keluhan dari masyarakat yang merasa sulit dan tidak mendapatkan hak mereka," tambahnya.
Ia menegaskan, Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, Heri Wahyudi Marpaung, harus segera mengambil tindakan tegas. "Ini bukan lagi masalah kecil yang bisa diabaikan. Ini menyangkut hak dasar masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.
Kami berharap Pj Bupati Batu Bara Heri Wahyudi harus menunjukkan kepemimpinan yang kuat dengan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas buruknya pelaksanaan UHC ini," tegas Ramli.
Lebih lanjut, Ramli mengusulkan adanya reformasi birokrasi di Dinas Kesehatan Batu Bara. "Birokrasi yang tidak efisien dan cenderung koruptif harus dirombak total. Kita butuh pemimpin yang berani dan berintegritas untuk memastikan bahwa program UHC benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Batu bara, bukan sekadar slogan kosong," kritiknya.
Kegagalan program UHC ini, menurut Ramli, tidak hanya merugikan masyarakat dari segi kesehatan, tetapi juga berdampak negatif pada keuangan daerah.
"Dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan justru terbuang sia-sia akibat ketidakmampuan dan ketidakseriusan pihak terkait dalam mengelola program ini," ujarnya dengan penuh kekecewaan. Ramli Sinaga menegaskan bahwa masyarakat Batu Bara tidak akan tinggal diam.
"Kami akan terus mengawasi dan menuntut agar hak-hak kami dipenuhi. Jika perlu, kami akan melakukan aksi protes lebih lanjut hingga ada perubahan nyata," pungkasnya.
Dengan tekanan publik yang semakin besar, kini bola ada di tangan Pj Bupati Batu Bara, Heri Wahyudi, untuk membuktikan komitmennya dalam memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di daerah ini. Masyarakat Batu Bara menunggu tindakan nyata, bukan sekadar janji-janji." tandasnya. (Boy)
.jpg)





