Batubara

Gebyar Lansia Akbar, Seremonial di Tengah Krisis Pelayanan Kesehatan di Batu Bara

post-img
Foto : Acara gebyar lansia akbar yang berlangsung di Lapangan Bola Kali Blok 8, Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh beberapa hari yang lalu, Kamis (04/07/2024)

LDberita.id - Batubara, Acara Gebyar Lansia yang berlangsung di Lapangan Bola Kali Blok 8, Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, pada Kamis (04/07/2024), beberapa hari yang lalu menyoroti buruknya kinerja Dinas Kesehatan Batu Bara dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya para lansia yang belum terdata secara baik," ucap Ramli Sinaga pada, Sabtu (06/7/2024).

Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, H. Heri Wahyudi Marpaung, S.STP, M.AP., bersama Pj. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Batu Bara, Ny. dr. Febyriani Heri Wahyudi, turut hadir pada acara tersebut.

Namun yang kita sayangkan kegiatan yang bagus itu lebih menekankan pada aspek seremonial, seperti saweran dan pemberian hadiah, dari pada menangani isu mendasar dalam pelayanan kesehatan di tenga - tengah masyarakat Batu Bara pada umumnya.

Meskipun acara ini diadakan untuk memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2024 dengan tema “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”, kegiatan seperti senam sehat, tes kebugaran, dan pemeriksaan kesehatan hanya menjadi ajang seremonial tanpa tindak lanjut yang jelas dan konkret dari Dinas Kesehatan Batu Bara.

Tidak ada langkah nyata yang diambil untuk memperbaiki akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat maupun lansia.

Kehadiran Kadis Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P2KB) dr. Deni dalam acara ini tampaknya hanya untuk formalitas belaka.

Kurangnya upaya proaktif dari Dinas Kesehatan untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dan memastikan pemeriksaan rutin bagi para lansia menunjukkan lemahnya komitmen dalam memberikan pelayanan yang layak bagi masyarakat Batu Bara dan itu dibuktikan banyaknya Pustu yang tidak berpungsi sebagaimana mestinya diantaranya, banyak Pustu yang rusak berat yang tidak layak digunakan,

Seperti di Kecamatan lima Puluh Pesisir banyak Pustu yang rusak berat dan kurang berpungsi, namun tidak ada tindakan sama sekali dari dinas terkait.

Lebih parahnya lagi, meskipun acara ini berlangsung selama 6 hari di berbagai puskesmas, tidak ada transparansi mengenai hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, apalagi rencana tindak lanjut untuk menangani masalah kesehatan yang mungkin ditemukan.

Hal ini mencerminkan buruknya sistem pengelolaan data kesehatan dan tindak lanjut yang seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan.

Pj. Bupati Heri menyatakan bahwa kebahagiaan para lansia harus diwujudkan bersama, namun harus di dukungan pelayanan kesehatan yang memadai dari Dinas Kesehatan supaya kondisi lansia di Batu Bara betu-betul terjaga kesehatannya.

Para lansia membutuhkan lebih dari sekadar acara seremonial, mereka membutuhkan akses rutin dan mudah ke layanan kesehatan yang berkualitas, yang seharusnya menjadi prioritas utama Dinas Kesehatan Batu Bara.

Pemberian hadiah seperti TV 32" mungkin memberikan kebahagiaan sementara, tetapi tidak mengatasi masalah mendasar yang dihadapi para lansia, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas.

Pemerintah daerah dan khususnya Dinas Kesehatan Batu Bara perlu berbenah diri dengan serius untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di kabupaten ini.

Dan kita sangat mendukung program dari Pj Bupati Batu Bara H. Heri Wahyudi Marpaung, S.STP, M.AP., untuk melakukan reformasi birokrasi dilingkungan OPD di Batu Bara terkhusus lingkungan dinas kesehatan Batu Bara, tegas Ramli.

Tanpa perbaikan pasilitas kesehatan yang signifikan dan berkelanjutan, acara seremonial seperti Gebyar Lansia hanya akan menjadi momen sesaat tanpa dampak nyata bagi kesejahteraan para lansia di Batu Bara." tandasnya. (End)

Berita Terkait