Batubara

Gagal Kelola Anggaran 2024, PAD Perparkiran di Tepi Jalan Dinas Perhubungan Batu Bara Cuma Rp106 Juta Tak Masuk Akal

post-img
Foto : Kepala Dinas Perhubungan Batu Bara, Rubi Anto Sari Siboro, ST

LDberita.id - Batubara, Kritik terhadap kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Batu Bara terkait rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024 dari sektor retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, ujar Fauzi Triansyah, Divisi Investigasi Garuda Wicak Sakti, di lima Puluh Kota pada. Minggu (26/01/2025).

Fauzi, mendesak agar permasalahan ini menjadi bahan evaluasi serius, baik oleh pemerintah daerah maupun Aparat Penegak Hukum (APH).

“Pendapatan retribusi dari parkir ini sangat mengecewakan. Dengan anggaran Rp1 miliar untuk sektor perparkiran, hasil yang diperoleh hanya Rp106 juta pada tahun 2024.

Ini bukan hanya masalah kinerja, tetapi juga perlu dipertanyakan pengelolaan anggarannya kita butuh transparansi, bukan sekadar laporan formalitas,” tegas Fauzi.

Fauzi menyoroti pentingnya peran Inspektorat Kabupaten Batu Bara untuk melakukan audit mendalam terhadap pengelolaan anggaran dan realisasi PAD Dinas Perhubungan Batu Bara.

Menurutnya, audit yang selama ini dilakukan cenderung menjadi formalitas tanpa memberikan dampak nyata terhadap perbaikan kinerja.

“Hendaknya Inspektorat Batu Bara turun langsung, mengaudit secara benar, dan membuka hasilnya kepada publik.

Jangan sampai audit hanya menjadi laporan di atas kertas tanpa tindak lanjut. Masyarakat berhak tahu ke mana anggaran sebesar itu digunakan,” ujarnya.

Fauzi juga menambahkan, ke depan, siapapun yang menjadi Bupati Batu Bara harus menjadikan permasalahan ini sebagai bahan evaluasi mendalam terhadap dinas terkait.

Menurutnya, masalah ini tidak hanya mencerminkan kegagalan sistem, tetapi juga lemahnya kepemimpinan di Dinas Perhubungan.

“Ini pelajaran besar untuk siapa saja yang memimpin Batu Bara ke depan, jangan tutup mata terhadap kinerja buruk dinas-dinas strategis jika ada yang tidak mampu bekerja, sebaiknya diganti dengan orang yang kompeten,” lanjut Fauzi.

Ia juga menegaskan bahwa rendahnya pendapatan dari sektor perparkiran adalah tanda jelas bahwa sistem yang ada saat ini tidak berjalan baik.

Kami meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan perubahan mendasar, termasuk penggunaan teknologi digital untuk meminimalkan kebocoran, ucapnya

“Digitalisasi adalah solusi. Jangan lagi mengandalkan sistem manual yang rawan kebocoran. Semua harus transparan, dari petugas di lapangan hingga laporan keuangan, tanpa perubahan ini, PAD Batu Bara akan terus merosot,” katanya.

Persoalan ini diharapkan menjadi momentum bagi Pemerintah Kabupaten Batu Bara untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan sektor perparkiran. Masyarakat Batu Bara menginginkan adanya langkah nyata, bukan hanya janji dan laporan formal.

“Kabupaten Batu Bara punya potensi besar, tetapi sayang jika tidak dikelola dengan baik. Kita butuh tindakan konkret, bukan sekadar formalitas,” tutup Fauzi.

Masyarakat Batu Bara berharap adanya perbaikan kinerja Dinas Perhubungan dan audit menyeluruh semakin menguat, agar pemerintah lebih serius menangani pengelolaan keuangan daerah demi kesejahteraan semua warga Batu Bara." tandasnya. (Boy)

Berita Terkait