Politik

Debat Perdana Adu Visi Jadi Ajang Sindiran : Zahir Sentil Soal Pendidikan, Darwis Balas dengan Elegan

post-img
Foto : Debat perdana Pilkada Batu Bara tahun 2024 berlangsung, di Hotel Grand Aston City Hall Medan, Selasa (29/10/2024)

LDberita.id - Batubara, Debat perdana Pilkada Batu Bara tahun ini berlangsung di Hotel Grand Aston City Hall Medan, Selasa (29/10/2024).

Alih-alih sekadar adu visi misi, suasananya lebih menyerupai ajang olimpiade sindiran dengan pendukung yang siap bak pasukan sorak, saling melempar cemoohan dan tak kalah semangat.

Pada sesi tanya jawab, giliran calon Bupati nomor urut 3, Zahir, yang mengajukan pertanyaan kepada calon nomor urut 01, Darwis, tampaknya sudah dinanti.

Dengan wajah serius, Zahir mulai menggulirkan pertanyaan. “Pak Darwis, waktu Anda masih jadi Kepala Dinas Pendidikan, saya dengar pembangunan SMK di Medang Deras terhenti gara-gara lokasinya di hutan bakau.

Sekarang, jalan akses ke sekolah itu malah pakai jembatan kayu. Lha, ini bagaimana masyarakat bisa yakin, kalau jadi bupati nanti kebijakannya bisa lebih baik.

Suara sorakan pendukung Zahir langsung bergemuruh, seperti tim sepak bola yang baru saja mencetak gol. Pendukung Paslon 03 tampak penuh kemenangan, sementara pendukung Paslon 01 mulai terlihat panas.

Darwis tak tinggal diam. Dengan senyum penuh ketenangan, ia menjawab, “Ah, Pak Zahir rupanya ingat sekali, ya. Terima kasih sudah mengingatkan.

Begini, Pak Zahir, proyek itu dulu usulan masyarakat setempat, jadi tentu kami dukung. Tapi soal pengelolaan sekolah sekarang itu kan wewenang provinsi. Kalau jalan kayu itu belum teratasi, mungkin nanti kita bisa evaluasi lagi.

Pendukung Paslon 01 langsung bersorak, tak mau kalah. “Lanjutkan, Pak Darwis!” Mereka memberi sorakan semangat sambil tersenyum sinis ke arah kubu Zahir.

Sementara itu, di sisi lain, pendukung Zahir menahan tawa sambil berbisik, “Aduh, kok nyalahin provinsi sekarang?”

Zahir melihat kesempatan. Dengan nada santai tapi menusuk, ia berkata, “Wah, jadi ini salah provinsi sekarang, Pak?” Ia tersenyum lebar, seolah mengundang tawa dari pendukungnya. “Ya sudah, nanti kalau saya terpilih, akan saya benahi semua, termasuk SMK itu.”

Sontak pendukung Paslon 03 langsung bersorak, mengeluarkan yel-yel penuh percaya diri, “Batu Bara tiga! Zahir solusi kita!” Mereka dengan lantang menyoraki, “Ayo, jawab lagi, Pak Darwis! Kok diem aja?”

Pendukung Paslon 01 pun tak mau kalah. Mereka melancarkan yel-yel balasan, “Darwis – Oky! Solusi sejati!” Seorang pendukung berseru, “Eh, jangan cuma janji! Jadi bupati dulu baru bisa benerin!” Gelak tawa meledak di sisi mereka, sementara kubu sebelah mulai tampak geram.

Melihat suasana makin memanas, moderator debat mencoba meredakan ketegangan. “Bapak-bapak, mari tenang, kita di sini untuk mendiskusikan ide, bukan bikin drama kolosal,” ujarnya dengan nada bercanda.

Namun, pendukung masing-masing tampak sulit ditenangkan; sorakan dan yel-yel terus membahana, seolah-olah ini adalah final liga, bukan debat politik.

Seusai debat, wajah para pendukung beragam, ada yang puas, ada yang masih mendidih. Salah seorang pendukung Paslon 01 terdengar berkata kepada rekannya, “Tunggu aja debat kedua, lihat nanti.

Pak Darwis bakal kasih serangan balasan!” Di sisi lain, pendukung Paslon 03 dengan yakin berkata, “Zahir – Aslam! Lanjutkan kemenangan!”

Debat perdana ini berakhir dengan satu hal yang pasti, selain adu visi, para calon juga telah menampilkan keterampilan taktis dalam berdebat.

Debat selanjutnya? Mungkin kita akan menyaksikan lebih dari sekadar ide dan program, tapi juga duel adu strategi yang memikat para pendukungnya. (End)

Berita Terkait