LDberita - Bupati Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Khairuddin Syah Sitorus terlihat pasrah atas kabar status tersangka dirinya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap dana perimbangan.
Dikutip dari Antara, Kamis 11 Juni 2020, Bupati Labura Khairuddin Syah Sitorus (KSS) hanya bisa mengambil positifnya. "Saya berfikir positif dan menyerahkan semuanya kepada Allah," katanya.
KSS mengatakan, mendapat kabar tersangka dirinya saat dalam perjalanan menuju Kota Medan, untuk melayat adik mertuanya yang meninggal dunia. Padahal pada pagi hingga menjelang sore, dirinya memantau pembagian BLT di Kampung Mesjid Kecamatan Kualuhhilir. "Saya terkejut," katanya.
Pria yang akrab disapa Haji Buyung, itu mengatakan teleponnya nyaris tak berhenti berdering karena banyaknya orang yang ingin mengetahui kebenaran informasi status tersangkanya. Bahkan Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajeckshah pun menelepon.
Saat di Medan, kenang KSS, lebih kurang 10 doktor dari berbagai disiplin ilmu pun bertanya padanya. "Ada 10 doktor dan profesor yang datang saat saya minum di Suffi Cafe di Medan. Saya aja heran," ujarnya.
Selain itu, tidak sedikit tuan guru dan mursyid yang menghubunginya. "Ini SMS dari tuan guru yang bertanya sama aku," kata pria yang mendapat gelar Khadimul Masyaikh dari TGB Dr. Ahmad Sakban Rajagukguk MA ini sambil memperlihatkan handphonenya.
Pria yang dikenal bicara ceplas ceplos itu pun mengaku mengambil hikmah atas kabar tersangka dirinya tersebut. "Ternyata sangat banyak orang yang perduli sama aku. Bukan hanya dari Sumut, dari Jawa juga banyak yang menelepon," terangnya. (js/drb)
.jpg)





