LDberita.id - Batubara, Di tengah hiruk pikuk kehidupan dan tantangan ekonomi yang semakin kompleks, sekelompok anak muda dari Persatuan Pemuda Desa (PPD) Titi Merah, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, kembali menorehkan aksi nyata di tengah masyarakat.

Tanpa banyak sorotan, mereka sukses menyelesaikan pembangunan sebuah rumah layak huni untuk salah satu warga kurang mampu di Dusun 5, Desa Pematang Panjang.

Rumah tersebut milik Cekk Rodati, seorang warga yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Rasa haru dan syukur terpancar dari wajahnya saat rumah impiannya akhirnya berdiri kokoh berkat kerja keras para pemuda dan solidaritas sosial yang menyertainya.

“Saya tidak menyangka akan mendapatkan rumah sebagus ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PPD Titi Merah yang sudah begitu peduli. Ini sangat berarti bagi saya dan keluarga,” ungkap Rodati penuh haru, Kamis (17/04/2025).

Kegiatan sosial ini turut mendapat perhatian dan dukungan dari Kepala Desa Pematang Panjang, Hamdan, SE, yang hadir langsung di lokasi bersama perangkat desa, kepala dusun, dan KAUR.

Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan penuh dari pemerintah desa terhadap gerakan pemuda yang berorientasi pada kepentingan sosial.

Khairus Zaman, pendiri sekaligus penggerak utama PPD, mengungkapkan bahwa program bedah rumah ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama, yang telah dimulai sejak bulan Ramadan lalu dan terus berlanjut hingga kini.

"Ini sudah rumah ke-6 yang berhasil kami bantu. Kami bergerak sesuai kemampuan, dengan semangat kebersamaan dan dukungan para donatur, baik yang tinggal di kampung maupun saudara-saudara kita yang merantau di Malaysia," ujar Zaman.

Ia menekankan bahwa program ini bukan semata soal membangun rumah fisik, tetapi membangun harapan.

"Kami ingin memberikan rasa aman dan nyaman, agar warga tak lagi cemas saat hujan turun atau panas menyengat. Rumah yang layak adalah hak semua orang,” tegasnya.

Apa yang dilakukan oleh PPD Titi Merah menjadi bukti bahwa gerakan pemuda yang dibangun dengan semangat gotong royong dan keikhlasan dapat membawa perubahan nyata.

Tanpa dukungan besar dari institusi atau lembaga besar, mereka membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil yang tulus.

Langkah ini pun diharapkan dapat menginspirasi komunitas lain di Batu Bara dan daerah sekitarnya untuk turut serta menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi, adil, dan sejahtera melalui aksi nyata." pungkasnya. (End)